nasional

MBG Jadi Salah Satu Program Prioritas Presiden Prabowo, Wapres Gibran: Saya Selalu Ditagih Bahkan Sebelum Dilantik

Kamis, 13 Februari 2025 | 12:41 WIB
Wapres Gibran ungkap MBG sudah ditagih sejak sebelum dilantik (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @gibran_rakabuming)

“Mari Bapak, Ibu, di tahun yang baru ini, kita sebagai bangsa yang bersatu dapat terus bergandengan tangan, saling mendukung, saling membantu dalam menghadapi beragam tantangan ke depan,” ujarnya.

“Baik itu terkait ketidakpastian ekonomi, ketegangan geopolitik, maupun dampak perubahan iklim yang semakin berat,” tambahnya.

Baca Juga: Presiden Prabowo Pastikan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bogor, Warganet: Belum Merata Semua, Pak!

Wapres Gibran menyebut MBG sebagai investasi masa depan

Pada kesempatan lain saat meninjau langsung pelaksanaan MBG di Depok, Jawa Barat pada Selasa, 4 Februari 2025 lalu, Wapres meminta masyarakat untuk ikut mengevaluasi jalannya program ini.

Sebagai program baru, masih banyak hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki ke depannya.

Wapres juga menyatakan jika program ini adalah investasi jangka panjang untuk para generasi muda Indonesia.

Jika kualitas gizinya lebih baik, maka bisa mendukung terciptanya generasi muda Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

“Program MBG merupakan salah satu investasi strategis bagi kemajuan bangsa, khususnya dalam upaya menurunkan angka malnutrisi dan meningkatkan prestasi akademik siswa,” tulis pernyataan pada rilis yang diunggah pada Selasa, 4 Februari 2025 itu.

Sementara itu, periode pertama MBG dimulai Januari hingga April 2025 dengan target 3 juta penerima manfaat.

Baca Juga: UMKM Boleh Membeli Gas Elpiji 3 Kg Bila Sudah Punya Izin Usaha, Simak Cara Buat NIB Izin Usaha Bagi UMKM

Untuk periode kedua, target penerima manfaat adalah 6 juta yang akan berlangsung dari April hingga Agustus 2025.

Kemudian sampai akhir tahun, target penerima manfaat sejumlah 15 juta orang dengan anggaran yang dimiliki Badan Gizi Nasional senilai Rp71 Triliun.

Wacana tambahan anggaran Rp100 Triliun sempat muncul ketika Presiden Prabowo memberikan instruksi baru untuk mencapai target 89 juta penerima manfaat dan BGN membutuhkan tambahan anggaran.

“Jadi Pak Presiden bertanya ke kami, kalau diajukan percepatan berada dana yang dibutuhkan? Kami jawab Rp100 Triliun,” kata Kepala BGN, Dadan Hindayana pada Sabtu, 25 Januari 2025 lalu usai Rampinas PIRA. ***

Halaman:

Tags

Terkini