Rocky Gerung menekankan pentingnya tindakan yang lebih dari sekadar teguran. Ia berpandangan bahwa dalam kasus seperti ini, rakyatlah yang semestinya memiliki otoritas untuk menunjukkan sikap tegas terhadap pejabat publik.
“Rakyat harus bersikap angkuh terhadap pejabat, bukan sebaliknya,” ujarnya.
Rocky juga berharap Presiden Prabowo dapat mengambil langkah strategis dalam menanggapi kasus ini.
Tidak hanya untuk menjaga citra pemerintah, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa pejabat publik harus bertanggung jawab atas tindakan mereka, terutama ketika melibatkan masyarakat kecil, seperti pedagang es teh.
Pembelajaran untuk Semua Pihak
Kasus ini menjadi pelajaran penting, tidak hanya bagi pejabat publik tetapi juga bagi masyarakat luas.
Arogansi yang muncul akibat kekuasaan atau jabatan harus dihindari, terutama bagi mereka yang memiliki tanggung jawab untuk melayani masyarakat.
Berdasarkan penyampaian dari Rocky Gerung, kekuasaan bukanlah alasan untuk menunjukkan sikap angkuh atau merendahkan orang lain.
Sebaliknya, jabatan publik seharusnya digunakan untuk mempromosikan kerukunan, empati, dan keadilan, sebagaimana tugas yang diemban oleh Miftah Maulana Habiburrahman dalam jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Baca Juga: Jadwal Pelaksanaan SKB CPNS BKN 2024: Daftar Peserta, Lokasi, dan Waktu Ujian CAT Resmi Diumumkan
Kasus tersebut bukan hanya tentang Gus Miftah atau penjual es teh, tetapi juga tentang bagaimana kekuasaan digunakan di negeri ini.
Sudah saatnya pemerintah dan pejabat publik introspeksi diri agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Masyarakat juga harus tetap kritis dan aktif menyuarakan pendapat demi terciptanya pemerintahan yang lebih baik.
Mari kita tunggu langkah selanjutnya dari pemerintah dan bagaimana kasus ini dapat menjadi pembelajaran untuk semua pihak.
Rocky Gerung telah menyuarakan pendapatnya, kini giliran kita untuk terus mengawal isu ini demi masa depan yang lebih adil dan beradab. ***