GENMUSLIM.id - Judi online (judol) di Indonesia telah menjadi masalah ekonomi yang signifikan, dengan dampak yang sangat merugikan terhadap pertumbuhan ekonomi, simpanan nasabah kelas menengah ke bawah, dan stabilitas sektor keuangan.
Menurut Bank Indonesia (BI), dana yang dikeluarkan untuk kegiatan judi online tidak hanya merugikan individu, tetapi juga memiliki efek domino yang mengganggu perekonomian negara.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, menjelaskan bahwa uang yang dipergunakan dalam transaksi judi online mengurangi konsumsi rumah tangga pada sektor-sektor produktif.
Hal ini berdampak pada turunnya daya beli masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah, yang menjadi motor penggerak ekonomi domestik.
Selain itu, perputaran uang dalam transaksi judi online menambah risiko pencucian uang dan pendanaan aktivitas ilegal lainnya.
Risiko ini sangat berbahaya bagi sektor keuangan Indonesia karena dapat menyebabkan instabilitas yang berpotensi memperburuk sistem ekonomi.
Seiring dengan meningkatnya transaksi judi online, dana yang seharusnya berputar di sektor produktif malah beralih ke kegiatan yang tidak produktif dan merugikan ekonomi.
Dampak lebih jauh dari transaksi judi online adalah kemungkinan terjadinya capital outflow. Dana yang keluar dari Indonesia untuk mengisi kocek bandar judi online yang umumnya berlokasi di luar negeri berpotensi menciptakan ketidakseimbangan neraca pembayaran negara.
Hal ini dapat memperburuk posisi nilai tukar rupiah dan mengganggu kestabilan ekonomi makro.
Dalam menghadapi masalah tersebut, pemerintah Indonesia bersama sejumlah lembaga negara terus melakukan upaya pemberantasan judi online.
Sinergi dan koordinasi antara berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), serta aparat penegak hukum, semakin diperkuat.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa judi online tidak semakin merusak perekonomian Indonesia..Dilansir GENMUSLIM dari ANTARA NEWS pada Selasa, 3 Desember 2024.