GENMUSLIM.id – Paskibraka selalu menjadi sorotan dalam kemerdekaan RI setiap tahunnya.
Keteraturan barisan memiliki daya tarik sendiri bagi penonton yang menyaksikan tampilan paskibraka.
Paskibraka merupakan ide serta eksekusi dari Husein Mutahar pada tahun 1946 saat ibu kota Indonesia pinda ke Yogyakarta, dikutip GENMUSLIM dari Situs Resmi Paskibraka pada Minggu, 18 Agustus 2024.
Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar untuk menyiapan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.
Mutahar memilih formasi yang sederhana untuk menuruti perintah Soekarno ketika itu.
Ia menghadiran lima orang pemuda, terdiri 3 (tiga) putra dan 2 (dua) putri yang sedang berada di Yogyakarta.
Maksud dari formasi lima orang adalah lambang Pancasila. Formasi ini bertahan hingga tahun 1949.
Mutahar tidak mengurusi pengibaran bendera pusaka ketika ibu kota kembali ke Jakarta tahun 1950.
Pengibaran bendera pusaka sepenuhnya dilakukan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966.
Baca Juga: Paskibraka Putri SIT Ukhuwah Pagaden Subang Tetap Mengenakan Jilbab, Acara Berlangsung Khidmat
Tahun 1967, Mutahar dipanggil Presiden Soeharto untuk menangani masalah bendera pusaka dengan ide dasar dari upacara tahun 1946.
Mutahar membentuk tiga formasi sebagai berikut.
- Pasukan 17 / pengiring (pemandu).
- Pasukan 8 / pembawa bendera (inti).
- Pasukan 45 / pengawal.
Profil Husein Mutahar