GENMUSLIM.id - Kejahatan siber terus saja mengganggu setiap lembaga, entah apa yang diinginkan mereka, karena kejahatan yang dilakukan adalah pencurian data.
Namun, beberapa memang bermotif karena butuh uang sampai harus meminta dana tebusan agar data yang diretas tidak disebar luaskan.
Ancaman biasanya adalah hasil pencurian data yang didapatkan akan dijual, dan kita tidak tau setelah dijual, apakah akan disalah gunakan atau bagaimana.
Paling rendah resikonya adalah disalah gunakan, misal dengan menggunakan data orang lain untuk keperluan Pinjol.
Baca Juga: BAHAYA! PDNS Kena Serangan Siber, Anggota Komisi I DPR RI: Ini Bukan Alhamdulillah Tapi Innalillahi
Atau mungkin keperluan pendataan lainnya, sehingga orang yang memiliki data yang diretas akan sangat dirugikan sekali.
Maka dari itu, kejahatan siber seperti ini, harusnya ada penanganan yang cepat oleh pemerintah, karena meresahkan masyarakat pada umumnya.
Dikutip GENMUSLIM dari instagram @informasiketapang, Universitas Tanjungpura di Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi korban kejahatan siber berupa pengambilan dan penjualan data.
Dalam insiden ini, sekitar 52 ribu data individu dari universitas negeri tersebut dicuri dan dijual secara online.
Data yang dibobol mencakup ID, email, nama pengguna, kata sandi, dan nomor telepon.
Sebuah perusahaan keamanan siber Falcon Feedsio menemukan bahwa data yang dibobol tersebut telah diunggah di sebuah forum terkenal di dark web.
Baca Juga: Traveler Wajib Tahu ! Ini Bahaya Travel Phising, Waspada Pencurian Data Pribadi !
Mereka menyatakan bahwa data pribadi sekitar 52 ribu individu dari Untan telah dibobol, dan dijual secara online.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Untan Garuda Wiko memastikan bahwa UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sedang menyelidiki masalah ini.