Tiga indikator tersebut adalah
1 Dibuatkan ruang untuk oposisi
Anies Baswedan berpendapat bahwa suatu negara dikatakan demokrasi apabila ada ruang untuk oposisi.
Keberadaan oposisi menjadi standar minimal demokrasi atau tidaknya suatu negara.
Sehingga ketika oposisi tidak hadir dalam suatu negara maka negara tersebut bukan negara demokrasi.
2 terdapat ruang kebebasan berpendapat
Kebebasan berpendapat dalam hal ini meliputi kebebasan berekspresi.
Dalam hal ini Anies Baswedan menyebut salah satu kebebasan berpendapat adalah kebebasan media dalam mengungkapkan ekspresi.
3 Trias Politica dibiarkan berjalan sebagaimana mestinya
Indikator ketiga ini merupakan hal yang paling penting dalam suatu demokrasi.
Sebab Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif harus berjalan sesuai fungsinya masing-masing.
Dalam kasus demokrasi Indonesia, ketiga Lembaga ini seolah-olah di-eksekutifkan semua.
“Legislatif jadi Eksekutif, Yudikatif jadi Eksekutif” singgung Pak Anies Baswedan dalam perbincangannya dengan Pandji Pragiwaksono.
Ketiga aspek tersebut harus dipenuhi atau dimiliki suatu negara demokrasi.
Sehingga dapat menciptakan iklim demokrasi yang sehat dalam proses pemerintahan.
Namun dalam percakapan tersebut Anies Baswedan lebih menyoroti bagaimana keberadaan oposisi di Indonesia yang tidak diberi ruang oleh pemerintah.