GENMUSLIM.id – Dalam Debat terakhir Capres, Prabowo Subianto menegaskan: Bangsa Indonesia harus menyelamatkan TKI dari hukuman gantung di malaysia, ia juga mengatakan bahwa, Peran aktivis sangat penting dan diperlukan.
Pemilu semakin di depan, Para capres dan cawapres saling beradu argumen dan menyatakan seruan pendapatnya. Dalam debat terakhir, Prabowo Subianto tampil lebih tenang dan santai.
Berbeda dengan pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 dan 3, lebih terlihat tidak mau kalah dan saling adu materi. Debat terakhir memang tidak seperti debat capres pada minggu-minggu sebelumnya.
Terlihat lebih adem, tentram, dan damai. Bahkan sikap Prabowo Subianto tidak seperti biasanya yang keras dan sangat tegas.
Dalam pembahasannya, Prabowo Subianto membahas soal TKI di malaysia.
Tidak jarang memang, Kasus-kasus TKI yang mengkhawatirkan kerap terjadi seiring berjalannya bulan dan tahun.
Tidak hanya di malaysia, Bahkan banyak sekali negara-negara luar yang tega memperlakukan tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pegawai imigran lainnya yang mendapatkan perlakukan tidak baik dari pihak yang bersangkutan tersebut.
Bangsa Indonesia tidak boleh diam saja, Gerak kita harus bergerak lebih tegas lagi menyuarakan hak-hak pegawai imigran tersebut.
Prabowo Subianto, Calon presiden nomor urut 2, menyoroti peran penting para aktivis dalam mendukung perlindungan para pekerja migran Indonesia.
PrabowoBaca Juga: Perlindungan TKI: Prabowo Apresiasi Peran Aktivis dalam Misi Penyelamatan, Simak Selengkapnya!
Ini mencerminkan kesadaran akan perlunya dukungan masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak pekerja migran serta upaya untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu yang terkait dengan migrasi tenaga kerja.
Hal itu ditegaskan oleh Prabowo Subianto dalam debat capres terakhir 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (4/2).
"Menurut saya, ada beberapa kedutaan kita di beberapa negara kewalahan, masalahnya terlalu banyak. Aktivis-aktivis kita sangat membantu untuk mengikuti dan membantu pekerja migran kita di mana-mana," Kata Prabowo Subianto.