GENMUSLIM.id - Mendekati pemilu bulan Februari tahun 2024 tentu petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat ini sedang sibuk dengan tugasnya, namun perlu diingat catatan kelam petugas KPPS tahun 2019.
Dilansir oleh Genmuslim.id dari laman Kominfo.go.id, diketahui dalam catatan kelam petugas KPPS tahun 2019 ada ratusan petugas KPPS yang meninggal dunia terhitung sejak pemilihan presiden 17 April 2019 hingga rekapitulasi suara.
Banyak video beredar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sepakat mengatakan bahwa petugas KPPS pada tahun 2019 meninggal dunia karena diracun bukan karena kelelahan, inilah catatan kelam petugas KPPS tahun 2019.
Padahal lebih lanjut menurut Kominfo bahwa petugas KPPS pada tahun 2019 meninggal dunia yang diracun adalah tidak benar alias hoaks.
Faktanya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan bahwa kematian petugas KPPS pada pemilu 2019 meninggal dunia bukan karena kelelahan melainkan karena penyakit bawaan.
Penyakit bawaan yang dimaksud adalah penyakit darah tinggi, atau penyakit lain akibat tidak minum obat secara teratur.
Tim ahli dari UGM yang terdiri dari lintas Fakultas seperti Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) mengatakan bahwa kematian tersebut adalah terjadi secara natural tidak ada inikasi keracunan.
Kamis, 26 Januari 2024 salah satu anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetyani mengatakan bahwa tragedi wafatnya petugas KPPS tahun 2019 agar tidak terulang lagi pada pemilu tahun 2024 ini.
Menurutnya, anggota KPPS telah berkontribusi terhadap kelancaran jalannya pemilu nanti sehingga perlu mendapat perhatian khusus, berupa perlindungan dari segi kesehatan mental maupun fisik.
“Pihak dari KPU dan Kemenkes perlu berkolaborasi dalam hal kelancaran jalannya pemilu 2024 nanti,” ucap Netty.
Bahkan menurut Netty pada tiap TPS perlunya disediakan posko kesehatan dimana adanya anggota medis dan disediakan juga ambulance keliling dengan petugas kesehatan dan skrining kesehatan bagi petugas KPPS saat pemilu nanti berlangsung.
“Ini harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah terutama bagi daerah-daerah dengan fasilitas kesehatannya yang sulit dijangkau,” tutup netty.***