GENMUSLIM.id – Bakal calon wakil Presiden di Pilpres 2024, Cak Imin menanggapi pernyataan dari Ketum PBNU, Gus Yahya yang mengatakan tidak ada calon atas nama NU!
Sebelumnya, Cak Imin mengklaim bahwa pencalonanya sebagai cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendapat dukungan dari kyai-kyai NU.
Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber, 6 September 2023 bahwa atas dasar itu lah Gus Yahya, selaku Ketum PBNU membantah pernyataan dari Cak Imin tersebut bahwa tidak ada calon dari NU.
“Kalau soal sikap, sudah saya sebutkan berulang kali, saya tegaskan sekali lagi di sini bahwa tidak ada calon atas nama NU. Saya ulangi ya, tidak ada nama calon atas nama NU!” tegasnya.
Lebih lanjut, dikutip Genmuslim.id dari channel Youtube NU Online, pernyataan resmi PBNU tersebut disampaikan di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu 2 September 2023.
“Kalau ada klaim bahwa kyai-kyai PBNU merestui itu sama sekali tidak benar karena tidak pernah sama sekali pembicaraan pembicaraan di dalam PBNU mengenai calon” ungkapnya.
Menanggapi pernyataan dari Ketum PBNU, Gus Yahya tersebut, Cak Imin dalam suatu wawancara mengatakan tidak ada masalah dengan pernyataan Gus Yahya tersebut.
“Tidak ada masalah, saya setuju dengan statement itu, karena saya sama sekali tidak mengklaim sebagai kyai-kyai PBNU tapi yang hadir memang kyai-kyai besar di NU” ungkapnya.
Kemudian Cak Imin menyebutkan nama kyai-kyai yang memang mendukungnya sebagai cawapres yang mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
“Kyai Manarul Hidayat, Kyai Shihab, Kyai Kholil As'ad, Kyai Abdussalam, Kyai Kholil Sidogiri, dan banyak Kyai yang bahkan mendadak mengirim perwakilannya. Jadi kyai-kyainya lengkap dan tidak ada satu kalimat pun saya mengatakan itu kyai dari PBNU. Kayak saya ini NU api bukan PBNU,”sambungnya.
Tidak hanya itu, Cak Imin juga tidak akan membawa-bawa nama PBNU sebagai kendaraan politiknya di Pilpres 2024 mendatang.
“Saya sepakat samikna wa atokna, saya tidak akan membawa-bawa nama PBNU karena itu urusan PBNU ya. Yang paling penting bahwa kyai-kyai yang kumpul itulah yang telah menyetujui, ulama-ulama besar, putra para pendiri, saya tidak pernah mengklaim itu kyai PBNU” tegasnya.***