GENMUSLIM.id – Polusi udara di Ibukota Jakarta kian tak terbendung lagi, justru semakin kentara parahnya.
Mata tak bisa berbohong saat mendapati fenomena penampakan langit Jakarta yang diselimuti kabut akibat polusi udara.
Kondisi kota Metropolitan Jakarta kini menjadi semakin mengkhawatirkan, banyak aktivitas yang terganggu, terutama saat berada di luar ruangan.
Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Masih Juara, Simak Pro dan Kontra Usulan Penerapan Aturan Ganjil Genap 24 Jam
Dikutip dari iqair.com, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta per tanggal 27 Agustus 2023 melonjak menjadi 153. setelah sehari sebelumnya tercatat masih di angka 137.
Artinya, tingkat polusi udara semakin meningkat hingga berada di kategori tidak sehat, sedangkan sebelumnya masih berada pada tingkat tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Bahkan Pemprov DKI Jakarta sampai ambil tindakan dengan diberlakukannya kebijakan 50% Work From Home (WFH) bagi para ASN.
Sudah diberlakukan sejak tanggal 21 Agustus dan berlangsung hingga 21 Oktober 2023 mendatang.
Sedangkan taman kota yang keberadaanya sebagai paru-paru bagi lingkungan, memang tak cukup untuk mengatasi parahnya polusi udara di Jakarta secara signifikan.
Dikarenakan dedaunan dari tanaman maupun pepohonan sebenarnya tidak dapat menyerap debu, akan tetapi hanya mampu menyerap gas.
Salah satunya jenis polutan particulate matter (PM) 2.5 yang ikut mencemari udara Jakarta ini juga tak mampu diserap oleh dedaunan.
Baca Juga: Sekretaris Daerah Berikan Surat Edaran WFH : Lalu Lintas Longgar, Apakah Polusi Akan Teratasi?
Berada di taman kota tak lagi nyaman apalagi aman, baik untuk bersantai, bermain bahkan untuk berolahraga sekalipun.
Justru dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan, apabila nekat memaksakan beraktifitas di tengah kualitas udara yang sedang tidak baik-baik saja ini.
Selain polutan particulate matter (PM) 2.5 masih ada jenis polutan lain yang mencemari udara Jakarta seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dan particulate matter (PM) 10.