Lantaran posisi kendaraan sudah menuju ke arah pulang, jadi tersisa setengah truk saja setelah sebagian diturunkan.
“Tujuannya sebenarnya bantuan itu disalurkan ke wilayah Gampong Sarah Raja, namun kami salah rute. Harusnya lewat via Lhoksukon, tetapi malah menempuh jalur jalan Langkahan, jadi tidak bisa tembus karena jalannya ambles,” kata Kasat, Kamis, 11 Desember 2025.
Saat truk berhenti, sekelompok masyarakat mulai mendatangi lokasi.
Diduga karena emosi dan frustrasi akibat belum mendapatkan distribusi bantuan, massa kemudian bertindak anarkis.
“Masyarakat yang diduga emosi karena belum mendapatkan jatah bantuan melakukan pengambilan logistik secara paksa dan merusak mobil,” jelas Iskandar.
Melihat situasi yang tidak terkendali dan berpotensi membahayakan keselamatan, anggota Satpol PP di lokasi segera menjauh untuk mengantisipasi kemungkinan buruk.
Setelah logistik diambil paksa, massa melanjutkan aksinya dengan membakar truk tersebut.
“Karena keadaan yang tidak terkendali, anggota telah menjauh dari lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak kita inginkan. Demikian laporan awalnya dapat kami laporkan,” Jawab Iskandar.
BNPB Tegaskan Tidak Ada Truk BNPB dalam Insiden
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, memberikan penjelasan resmi bahwa BNPB tidak memiliki keterkaitan dengan insiden tersebut.
Ia menegaskan bahwa tim BNPB berada di Aceh Utara untuk fokus pada penanganan tanggap darurat, terutama logistik, evakuasi, dan pemulihan akses.
Distribusi bantuan dilakukan melalui koordinasi bersama pemerintah daerah agar tepat sasaran, seta truk yang terbakar bukan kendaraan milik BNPB, sehingga narasi tersebut harus diluruskan.
BNPB tetap melanjutkan misi kemanusiaan untuk membantu warga terdampak banjir, longsor, dan wilayah terisolasi di Aceh Utara.
Imbauan Menjaga Kondusivitas dan Mendukung Penanganan Bencana
Aksi pembakaran truk diduga terjadi karena frustrasi warga yang merasa belum menerima bantuan, bukan akibat kelalaian BNPB.