Update Tragedi Banjir Longsor di Aceh-Sumut: Alat Berat Dikerahkan KemenPU, Kemensos Mulai Salurkan Bantuan

Photo Author
- Minggu, 30 November 2025 | 19:51 WIB
Menyoroti fakta terkini terkait bencana banjir-longsor di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat, pada Kamis, 27 November 2025 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: BMKG)
Menyoroti fakta terkini terkait bencana banjir-longsor di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat, pada Kamis, 27 November 2025 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: BMKG)

Terkait itu, KemenPU disebut sudah mengerahkan alat berat untuk membersihkan longsoran di Aceh, Sumut dan Sumbar.

"Mudah-mudahan alat berat kami yang saat ini sudah siap segera bisa sampai ke 21 lokasi yang ada di Sumatera Utara dan kemudian 12 yang ada di Aceh dan 15 yang ada di Sumatera Barat," tutur Diana.

"Mudah-Mudahan segera bergerak untuk membersihkan longsoran, longsoran, yang ada di sana," imbuhnya.

Kemensos Mulai Salurkan Bantuan

Dalam kesempatan yang sama, Menko Pratikno mengaku dirinya sudah meminta Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menyerahkan bantuan untuk masyarakat terdampak.

"Saya juga menyampaikan bahwa Kementerian Sosial juga aktif sekarang untuk menggerakkan tim logistik ke kebutuhan pengungsian yang menjadi cluster tanggung jawab Kemensos yaitu pengungsian," kata Pratikno.

Baca Juga: Duka di Sumut: 4 Kabupaten Diterjang Banjir-Longsor Bersamaan, Ribuan Rumah Terdampak

Pratikno menyebut, ada banyak laporan korban jiwa. Masalah ini masih terus diperbarui oleh tim di lapangan.

"Kita update terus perkembangannya bahwa ini telah memakan cukup banyak korban jiwa," terang Menko PMK.

"Tetapi data masih terus diupdate dan kemudian mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang cukup luas," jelas Pratikno.

Terkait insiden banjir-longsor di Sumut, polisi setempat mengumumkan, sedikitnya 43 warga tewas dan 88 masih hilang.

Berkaca dari hal itu, Siklon Tropis Senyar yang dinilai sebagai tanda cuaca 'tak umum' sempat diungkap telah menghampiri wilayah Selat Malaka.

BMKG: Siklon Tropis Senyar Tak Umum

Secara terpisah, Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menjelaskan, Indonesia memang berada dekat garis ekuator yang secara teori kurang mendukung terbentuknya atau dilintasi siklon tropis.

Meski begitu, Andri menyampaikan, dalam 5 tahun terakhir cukup banyak siklon tropis yang bergerak mendekati wilayah Indonesia dan memberikan dampak yang signifikan.

Baca Juga: Selain Tentang Pungutan Pajak, MUI Sarankan Pemerintah Bentuk Koperasi Merah Putih dengan Basis Syariah

“Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum di wilayah perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai melintasi daratan,” kata Andri dalam keterangan resmiya, pada Rabu, 26 November 2025.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: BMKG, KemenPU, Kemensos RI, BPBD

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X