Setelah Al-Khoziny, Kini Ponpes di Situbondo Alami Insiden Atap Ambruk: 1 Tewas, 18 Santriwati Terluka

Photo Author
- Kamis, 30 Oktober 2025 | 19:27 WIB
Menyoroti insiden ambruknya atap bangunan Ponpes Situbondo, Jawa Timur (Foto: GENMUSLIM.id/dok: X @jogja_base)
Menyoroti insiden ambruknya atap bangunan Ponpes Situbondo, Jawa Timur (Foto: GENMUSLIM.id/dok: X @jogja_base)

Menurut Emil, pemerintah Situbondo melaporkan bahwa peristiwa tersebut erat kaitannya dengan cuaca ekstrem.

“Menurut pemerintah Situbondo, kejadian ini berkaitan dengan cuaca buruk. Kami juga menerima laporan serupa di Ponorogo, ada rumah dengan atap rusak akibat angin kencang,” tambahnya.

Baca Juga: Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Direnovasi Pakai APBN: Cak Imin Beri Pembelaan, Singgung Nasib Pendidikan para Santri

Pemeriksaan Teknis dan Penanganan Korban

Emil memastikan sudah berkomunikasi langsung dengan Bupati Situbondo untuk meminta laporan lengkap.

Sementara itu, pemerintah daerah disebut akan memberikan keterangan resmi setelah pemeriksaan di lokasi rampung.

“Kami sudah berkomunikasi dengan Bupati Situbondo. Beliau akan memberikan keterangan yang valid dan lebih lengkap terkait hal ini,” tegas Emil.

Di lain pihak, Kapolsek Besuki, AKP Febry Hermawan menjelaskan upaya olah tempat kejadian perkara telah dilakukan untuk memastikan penyebab pasti robohnya atap asrama.

“Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Total ada 19 santri putri yang menjadi korban, satu meninggal dunia,” kata Febry dalam keterangan resminya, pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Febri menambahkan, dugaan sementara penyebab insiden adalah hujan deras disertai angin kencang yang mengguncang struktur atap bangunan.

“Untuk penanganan selanjutnya sudah diambil alih oleh Polres Situbondo,” tandasnya.

Baca Juga: Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dibangun Lagi dengan APBN, Menag Blak-blakan Pesantren Tak Punya Banyak Anggaran

Duka Akibat Insiden di Ponpes Sidoarjo

Dalam peristiwa ini, satu orang santriwati di Ponpes Situbondo yang meninggal dunia, merupakan warga Dusun Rawan Desa, Kecamatan Besuki, Situbondo.

Hingga kini, Tim Inafis Polres Situbondo hingga kini masih melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab struktural keruntuhan bangunan.

Tragedi ini kembali mengingatkan pentingnya pemeriksaan berkala terhadap kondisi fisik bangunan pesantren, terutama di tengah perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang semakin tidak menentu.

Di sisi lain, pemerintah daerah pun didorong untuk memperketat pengawasan keselamatan infrastruktur pendidikan keagamaan agar kejadian serupa tak terulang.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Pemberitaan Media Siber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X