Setelah Al-Khoziny, Kini Ponpes di Situbondo Alami Insiden Atap Ambruk: 1 Tewas, 18 Santriwati Terluka

Photo Author
- Kamis, 30 Oktober 2025 | 19:27 WIB
Menyoroti insiden ambruknya atap bangunan Ponpes Situbondo, Jawa Timur (Foto: GENMUSLIM.id/dok: X @jogja_base)
Menyoroti insiden ambruknya atap bangunan Ponpes Situbondo, Jawa Timur (Foto: GENMUSLIM.id/dok: X @jogja_base)

GENMUSLIM.id - Sebagian publik tengah ramai menyoroti insiden ambruknya atap asrama putri Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani di Situbondo, Jawa Timur pada Rabu, 29 Oktober 2025, sekitar pukul 01.00 WIB.

Insiden ini menelan 19 korban, dengan 1 santriwati meninggal dunia sementara 18 lainnya luka-luka, dengan 4 orang di antaranya harus dirawat di rumah sakit.

Peristiwa memilukan itu terjadi hanya berselang sebulan setelah tragedi serupa di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, yang menelan banyak korban.

Di sisi lain, hujan deras disertai angin kencang dilaporkan mengguyur wilayah Situbondo sebelum atap asrama di Ponpes Situbondo runtuh.

Saat insiden terjadi, warga sekitar mengaku mendengar suara keras di tengah malam, disusul teriakan minta tolong dari para santri.

Baca Juga: Sebut Bantuan APBN ke Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Perlu Dikaji Lagi, Atalia Praratya Dapat Protes Masif dari Para Santri

Tim BPBD dan kepolisian langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi para korban. Berikut fakta terkini di antaranya:

Emil Dardak: Mirip dengan Kejadian di Ponorogo

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur, Emil Dardak menyampaikan duka cita mendalam atas insiden ambruknya atap Ponpes Situbindo.

Emil menegaskan, pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk mempercepat penanganan korban dan memastikan informasi publik tetap akurat.

“Pertama, kita menyampaikan turut berduka atas adanya korban, termasuk satu santri yang meninggal dunia dari peristiwa di Situbondo," ungkap Emil kepada awak media di Surabaya, pada Rabu, 29 Oktober 2025.

"Doa dan simpati kami untuk keluarga yang ditinggalkan,” sambungnya.

Di samping itu, Emil menyoroti adanya narasi yang beredar di media sosial yang menurutnya tidak sepenuhnya menggambarkan kondisi sebenarnya.

Wagub Jawa Timur itu lantas meminta publik menunggu hasil pemeriksaan teknis dari pemerintah daerah dan aparat terkait.

“Kita perlu informasi yang valid mengenai apa yang terjadi. Saya mencermati beberapa judul pemberitaan, dan itu tidak sepenuhnya menggambarkan situasinya dengan tepat,” ujar Emil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Pemberitaan Media Siber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X