Petugas sempat berusaha menarik Haikal, tetapi santri remaja itu langsung berteriak kesakitan karena pinggangnya tertimpa beton.
Haikal akhirnya berhasil dievakuasi pada Rabu, 1 Oktober 2025 sore dan langsung dirawat di RSUD RT Notopuro Sidoarjo.
Setelah diselamatkan dari balik reruntuhan dan terlihat mulai lebih segar di ranjang rumah sakit, Haikal menceritakan momen terakhir yang diingatnya sebelum insiden itu terjadi.
Haikal menuturkan dirinya sempat mengajak temannya untuk menunaikan salat bersama. Nahas, temannya itu kemudian meninggal. Tepat di sebelah Haikal.
Di rumah sakit, Haikal menceritakan pengalamannya selama dua hari di bawah puing-puing. Meski dalam kondisi terbatas, Haikal mengaku tetap menunaikan salat dalam posisi berbaring.
Santri asal Probolinggo itu juga sempat mengajak teman di bawah reruntuhan untuk salat bersama.
Temannya masih menyahut saat Isya. Namun saat salat Subuh, temannya tidak lagi bersuara. Saat itulah Haikal tahu temannya sudah tidak bernyawa dalam posisi sujud.
Baca Juga: Madrasah dan Ponpes Tidak Kebagian Jatah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), MUI Sarankan Dibatalkan
Baru Sadar Ponpes Ambruk Setelah Dievakuasi
Korban selamat lainnya dalam insiden itu, Al Fatih Cakra Buana (14) menceritakan dirinya yang awalnya tidak menyangka bangunan musala yang saat itu sedang dimasukinya ambruk.
Fatih baru menyadari bangunan yang menimpanya ambruk saat dievakuasi, dan hanya mengira sedang tertidur selama tiga hari itu dan semua yang terjadi di sekitarnya cuma sekadar mimpi.
Kisah ini awalnya disampaikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Al Fatih berhasil dievakuasi pada hari ketiga.
"Ternyata selama tiga hari tertidur. Ketika dievakuasi baru sadar ada gedung yang ambruk," kata Khofifah di Sidoarjo, pada Jumat, 3 September 2025.
Setelah diselamatkan, barulah Fatih sadar bangunan ponpesnya telah menjadi puing-puing beton yang ambruk.
Korban berusia 14 tahun itu langsung dilarikan ke RSUD Notopuro Sidoarjo. Setelah mendapat perawatan, dia bercerita sendiri pengalamannya kepada awak media.
Baca Juga: Kasus Korupsi Laptop Chromebook: Cermin Ironi Nilai Antikorupsi yang Pernah Dijunjung Nadiem Makarim