“Kemarin memang kita mengevakuasi atau melaksanakan evakuasi pada korban kondisi hidup, terutama lokasinya di bawah reruntuhan yang paling bawah di mana space pencarian cuma beberapa sentimeter sehingga kami harus merangkak dan rawan untuk runtuh kembali,” paparnya.
Saat korban masih hidup, tim SAR memberikan bantuan seperti oksigen dan minuman di antara reruntuhan.
Saat proses evakuasi selama 3x24 jam di awal yang disebut dengan golden time dan dilakukan secara manual.
Baca Juga: Ponpes Babakan Ciwaringin Ajak Alumi Silahturahmi Menjelang Ramadhan 2025, Siap Bikin Spirit Baru!
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi runtuhan baru yang justru membahayakan korban yang masih hidup.
Sedangkan untuk evakuasi saat ini, ia menjelaskan tim SAR melakukan dari sisi luar tanpa harus merangkak ke dalam puing dan menggunakan alat berat.
“Peralatan yang lebih besar bisa digunakan untuk membobol lebih cepat,” ucapnya.
Proses penggunaan alat berat dilakukan setelah periode golden time tersebut telah berakhir.
Korban Diduga Masih 55 Orang yang Terjebak
Sementara itu, diduga masih ada 55 korban yang belum ditemukan dan masih terjebak puing bangunan.
Korban meninggal dunia dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi di mana Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim menyiagakan 150 tenaga medis.
Cold storage atau kontainer pendingin juga disiapkan untuk mempermudah jalannya proses identifikasi pada korban. ***