Lahir Tuntutan 17 Plus 8 usai Aksi Demo Agustus 2025, Tom Lembong Analogikan Jadi Sebutir Beras untuk sang Raja

Photo Author
- Minggu, 14 September 2025 | 11:06 WIB
Eks Mendag RI, Tom Lembong menganalogikan sebutir beras untuk sang raja terkait tuntutan 17 plus 8 usai demonstrasi pada akhir Agustus 2025 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube Raymond Chin)
Eks Mendag RI, Tom Lembong menganalogikan sebutir beras untuk sang raja terkait tuntutan 17 plus 8 usai demonstrasi pada akhir Agustus 2025 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube Raymond Chin)

GENMUSLIM.id - Eks Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Thomas Trikasih Lembong atau akrab disapa Tom Lembong, ikut angkat suara soal tuntutan 17 plus 8 yang mencuat setelah aksi demonstrasi besar pada akhir Agustus 2025 lalu.

Tuntutan 17 plus 8 sendiri muncul sebagai rangkuman aspirasi massa setelah aksi demonstrasi besar yang salah satunya menuntut adanya perubahan dalam sistem pemerintahan RI.

Hal tersebut hingga kini menjadi bahan perbincangan publik, terkhusus oleh pengamat politik di Tanah Air.

Baca Juga: Sebut Ucapannya Terkait Tuntutan 17 Plus 8 Dipelintir, Menkeu Purbaya Minta Maaf dan Janji Perbaiki Komunikasi Publik

Perihal itu, Tom Lembong menilai tuntutan 17 plus 8 bisa menjadi langkah awal menuju perubahan sistem pemerintahan di Indonesia.

Dalam siniar YouTube Raymond Chin yang tayang pada Jumat, 12 September 2025, Tom menyebut munculnya aspirasi itu adalah momentum yang tidak bisa dianggap sepele.

"Saya melihat tuntutan 17 plus 8, itu langkah awal yang baik. Tentu, setelah langkah pertama, akan ada langkah kedua, ketiga, dan keempat," sebutnya.

Tom Lembong menekankan, proses perubahan harus dilakukan secara bertahap dan konsisten.

Baca Juga: Baru Dilantik, Statement Menkeu Purbaya soal Tuntutan 17 plus 8: Itu Suara Sebagian Kecil Rakyat

Menurutnya, terkait suara masyarakat, audiens, dan teknologi adalah modal penting yang bisa mendorong lahirnya perbaikan dalam sistem pemerintahan.

"Jadi menurut saya, mari kita mulai dari mana kita berada, lalu kita gunakan apa yang kita miliki. Kalau dilakukan terus-menerus, perubahan itu akan terjadi dengan sendirinya," imbuh Tom Lembong.

Untuk menggambarkan pentingnya perubahan bertahap, Tom Lembong lantas menganalogikan perubahan tersebut dengan sebuah dongeng tentang peristiwa dalam papan catur yang memiliki 64 kotak.

Dalam ceritanya, Tom mengisahkan seorang raja yang menawarkan hadiah apapun kepada penasehatnya agar kerajaan dapat berdiri dengan kokoh.

Baca Juga: Salah Satunya Didesak Kembali ke Barak, Kapuspen Respons 17 Plus 8 Tuntutan Rakyat untuk TNI

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Youtube Raymond Chin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X