Lebih dari 72 Ribu Jemaah Haji Indonesia Alami Masalah Kesehatan di Tanah Suci, PPIH Ungkap Paling Banyak karena ISPA

Photo Author
- Selasa, 17 Juni 2025 | 11:36 WIB
Potret Menteri Agama Nasaruddin Umar saat mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Makkah pada 3 Juni 2025 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Kemenag.go.id)
Potret Menteri Agama Nasaruddin Umar saat mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Makkah pada 3 Juni 2025 (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Kemenag.go.id)

GENMUSLIM.id - Selama ibadah haji, tak sedikit jemaah haji Indonesia yang harus mendapatkan perawatan kesehatan.

Beberapa jemaah bahkan harus dirawat inap karena membutuhkan penanganan kesehatan yang lebih maksimal.

Saat berhaji tahun ini, para jemaah harus menghadapi suhu cuaca ekstrem hingga 47 derajat Celcius.

“Kami ingatkan bahwa Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli,” kata Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah dr. M. Imran di Makkah, dikutip pada Senin, 16 Juni 2025.

Baca Juga: Terpapar Suhu Ekstrem 47 Derajat Celcius, PPIH Minta Jemaah Haji Indonesia untuk Segera Periksa Kesehatan

“Suhu di Makkah mencapai 45 derajat Celsius dan di Madinah sudah mencapai 47 derajat Celcius, akan terasa lebih panas karena keringnya udara dan kelembapannya rendah,” terangnya.

Imran juga mengatakan bahwa jemaah haji Indonesia yang mendapatkan perawatan kesehatan seanyak 72.100 orang.

“Kasus terbanyak adalah ISPA, hipertensi, diabetes dan komplikasi,” imbuhnya.

Selain itu, ada jemaah haji yang dirawat inap untuk perawatan intensif untuk kesehatannya.

Jumlah jemaah haji Indonesia yang rawat inap di rumah sakit di Arab Saudi sebanyak 238 orang.

Mayoritas penyakit yang dihadapi adalah pneumonia, diabetes dan juga jantung koroner atau serangan jantung.

Baca Juga: Suhu Ekstrem Terjadi di Makkah, PPIH Minta Jemaah Haji Indonesia Jangan Paksakan Ibadah Sunnah Jelang Kepulangan

Sementara itu, untuk jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci sampai hari ke-44 sebanyak 275 orang.

“Angka ini masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu," ujar Imran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Kemenag.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X