Suhu Ekstrem Terjadi di Makkah, PPIH Minta Jemaah Haji Indonesia Jangan Paksakan Ibadah Sunnah Jelang Kepulangan

Photo Author
- Senin, 16 Juni 2025 | 11:27 WIB
PPIH mengimbau jemaah haji agar tak memaksakan ibadah sunnah mengingat suhu ekstrem di Makkah (Foto: GENMUSLIM.id/dok: kemenag.go.id)
PPIH mengimbau jemaah haji agar tak memaksakan ibadah sunnah mengingat suhu ekstrem di Makkah (Foto: GENMUSLIM.id/dok: kemenag.go.id)

GENMUSLIM.id - Memasuki fase pemulangan gelombang pertama jemaah haji Indonesia, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengeluarkan imbauan penting demi menjaga kondisi fisik para jemaah, khususnya di tengah suhu ekstrem dan padatnya aktivitas ibadah di Kota Makkah.

Cuaca panas yang menyentuh angka 46 derajat Celcius serta kepadatan di kawasan Masjidil Haram membuat risiko kesehatan meningkat, terutama bagi jemaah lanjut usia dan kelompok rentan.

"Cuaca siang hari di Makkah mencapai 46 derajat Celcius. Kami mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunnah," kata Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji, Akhmad Fauzin dalam konferensi pers di Makkah, Sabtu 14 Juni 2025.

Baca Juga: Dituding Telantarkan Jemaah Haji Indonesia Kloter Kertajati 01 yang Alami Delay 6 Jam, PPIH Beri Klarifikasi Begini

Fauzin juga mengingatkan bahwa aktivitas fisik berlebih di tengah suhu ekstrem bisa berdampak buruk terhadap kesehatan jemaah.

Fauzin juga mengimbau agar jemaah lebih bijak dalam mengatur waktu ibadah jelang kepulangan ke Indonesia.

"Sebaiknya pilih waktu (ibadah) seperti pagi hari setelah Subuh atau malam hari," tambahnya.

Lebih jauh, PPIH juga menyoroti soal pelaporan administratif bagi jemaah yang menggunakan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).

Jamaah diminta segera melapor ketika tiba di bandara Jeddah atau Madinah demi kelancaran proses keimigrasian.

"Proses pelaporan ini penting agar petugas bisa membantu pengesahan SPLP," jelas Fauzin.

Baca Juga: Kepikiran Ruben Onsu yang Batal Berangkat Haji saat di Tanah Suci, Ivan Gunawan: Insya Allah di Waktu yang Tepat

Pada hari Sabtu, 14 Juni 2025, sebanyak 19 kloter dijadwalkan kembali ke Indonesia melalui dua bandara utama: King Abdul Aziz (Jeddah) dan Amir Muhammad bin Abdul Aziz (Madinah). Jemaah berasal dari berbagai embarkasi besar seperti Jakarta, Surabaya, Solo, Makassar, dan Medan.

Mengingat panjangnya perjalanan dan proses kepulangan, PPIH kembali mengingatkan pentingnya menjaga kebugaran.

"Perjalanan pulang membutuhkan waktu yang panjang, maka menjaga kebugaran tubuh sangat penting," pungkas Fauzin.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Pemberitaan Media Siber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X