Pemondokan yang dekat dengan lokasi ibadah telah dipastikan kenyamanannya. Pengaturan transportasi pun dirancang untuk memudahkan mobilitas jamaah di Mekah, Madinah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Layanan ini diharapkan mendukung kelancaran pelaksanaan puncak haji, seperti wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah.
Dalam negeri, persiapan terus berjalan. Pengumpulan paspor calon jamaah dilakukan secara sistematis untuk keperluan visa.
Hingga kini, lebih dari seribu calon jamaah telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Proses ini bertujuan mengklasifikasikan jamaah berdasarkan kondisi fisik dan riwayat kesehatan.
Jadwal pelunasan biaya haji ditetapkan hingga 21 Januari 2025, memberikan waktu cukup bagi jamaah untuk menyelesaikan administrasi.
Pembinaan manasik menjadi bagian integral dari persiapan Haji 2025. Materi pembinaan mencakup tata cara ibadah, nilai-nilai spiritual, dan informasi kesehatan.
Hal ini bertujuan memastikan calon jamaah memahami setiap langkah ibadah secara mendalam.
Menteri Agama juga menegaskan komitmennya untuk memberikan layanan terbaik, transparan, dan profesional.
Pemerintah berupaya memenuhi harapan masyarakat dalam menekan biaya haji tanpa mengurangi kualitas layanan.
Selain itu, Nasaruddin Umar menekankan pentingnya menjaga hubungan baik antarjamaah selama di Tanah Suci.
Baca Juga: Demi Haji 1446 H, Kementerian Agama Siap Fokus Tingkatkan Kualitas 4 Sektor! Apa Saja Itu?
Semangat kebersamaan dan saling tolong-menolong menjadi bagian dari ibadah itu sendiri. Pemerintah juga telah menjamin tidak ada praktik menyimpang yang dapat merugikan jamaah.
Jamaah diingatkan untuk tidak hanya mempersiapkan diri secara fisik, tetapi juga mental.
Kebiasaan menjalani ibadah dengan khusyuk dapat dilatih sejak di tanah air. Dengan demikian, pengalaman spiritual selama haji akan lebih mendalam dan bermakna.