Sementara itu, ada juga yang menyerukan agar Gus Miftah meminta maaf kepada Yati Pesek secara langsung dan menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran.
"Seorang tokoh agama harusnya menjadi teladan. Kalau begini, malah jadi contoh buruk," tambah komentar lain.
Sorotan terhadap Peran Tokoh Publik
Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai tanggung jawab moral seorang tokoh publik, terutama yang memiliki jabatan strategis.
Perilaku dan ucapan yang dilontarkan di ruang publik memiliki dampak besar, tidak hanya bagi individu yang bersangkutan tetapi juga bagi kepercayaan masyarakat terhadap institusi yang diwakilinya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Tegur Gus Miftah, terkait Ucapan Tidak Pantas untuk Pedagang Es Teh!
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi tokoh agama dan pejabat publik untuk lebih bijaksana dalam bertutur kata, terlebih di era digital di mana segala ucapan dapat dengan mudah terdokumentasi dan menyebar luas.
Kepekaan terhadap norma dan nilai sosial adalah hal yang mutlak dimiliki oleh siapa pun yang berperan di ranah publik.
Gus Miftah, sebagai seorang pendakwah dengan pengaruh besar, diharapkan dapat memberikan klarifikasi atas video tersebut dan berkomitmen untuk lebih berhati-hati di masa mendatang.
Kejadian ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin kritis terhadap perilaku tokoh publik, menjadikan akhlak dan integritas sebagai standar utama penilaian. ***