Apakah Netralitas Sudah Hilang? Kontroversi Dukungan Terselubung Anak Menantu Jokowi Di Pilkada 2024

Photo Author
- Jumat, 29 November 2024 | 10:42 WIB
Mantan presiden Jokowi dianggap terlalu ikut campur di Pilkada 2024. Apa yang sebenarnya terjadi? (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @Jokowi)
Mantan presiden Jokowi dianggap terlalu ikut campur di Pilkada 2024. Apa yang sebenarnya terjadi? (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @Jokowi)

GENMUSLIM.idPilkada 2024 kembali menjadi sorotan tajam, terutama karena keterlibatan aktif mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski sudah tidak lagi menjabat, Jokowi dinilai terlalu jauh mencampuri urusan pilkada 2024, baik melalui pernyataan publik maupun langkah-langkah yang mengundang pertanyaan terkait netralitas dan etika politik.

Hal ini memunculkan berbagai kritik, khususnya soal keterlibatannya dalam urusan pilkada 2024 di Sumatera Utara, di mana anak menantunya mencalonkan diri sebagai gubernur.

Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Keep Talking pada Jumat, 29 November 2024,

Baca Juga: Pramono Anung Rano Karno Deklarasi Kemenangan Usai Raup 50,07 Persen di Pilkada 2024, Paslon Lain Tunggu Real Count

Sebagai mantan kepala negara, Jokowi seharusnya menjadi figur yang menjaga netralitas dan memayungi semua pihak.

Namun, berbagai laporan menyebutkan keterlibatannya dalam Pilkada 2024 menunjukkan sebaliknya.

Di beberapa kesempatan, ia mengungkapkan dukungan kepada sejumlah pihak, bahkan disebut menitipkan pesan kepada pendukungnya di berbagai daerah.

Sikap ini memicu perdebatan: bolehkah mantan presiden secara aktif berperan dalam kontestasi politik daerah?

Dari sudut hukum, keterlibatan Jokowi sebagai warga negara adalah sah. Konstitusi menjamin hak politik setiap warga negara, termasuk mantan presiden.

Baca Juga: Real Count Pilgub DKI Jakarta 2024, Syarat Kemenangan 1 Putaran dan Keunggulan Pramono Anung-Rano Karno

Namun, pertanyaannya bukan sekadar boleh atau tidak, melainkan elok atau tidak.

Sebagai tokoh publik yang pernah menjabat selama dua periode, ekspektasi masyarakat adalah bahwa Jokowi mampu menjadi panutan dan mengedepankan etika politik.

Kasus di Sumatera Utara menjadi sorotan khusus. Anak menantu Jokowi, yang maju sebagai kandidat, disebut-sebut mendapatkan dukungan melalui langkah-langkah yang dinilai tidak adil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aisyah Tsabita

Sumber: YouTube Keep Talking

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X