Kejadian pembuangan tumpeng ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Niat baik untuk merayakan dan memecahkan rekor justru berujung pada pemborosan yang sangat disayangkan. Padahal, banyak saudara kita yang masih kekurangan makanan.
Dilansir GENMUSLIM dari laman Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id), di Kabupaten Karawang sendiri, ada 7,86 persen warganya dari 2.554.384 jumlah penduduk berada di bawah garis kemiskinan.
Netizen yang menyaksikan langsung dan merekam ke dalam video kejadian tersebut mengungkapkan kekecewaannya.
Dia merasa tindakan pembuangan tumpeng di Plaza Pemda Karawang tersebut sangat tidak menghargai usaha dan biaya yang telah dikeluarkan.
Harapannya agar tumpeng tersebut bisa didistribusikan kepada yang membutuhkan pun tidak terpenuhi. Malahan tumpeng demi tumpeng terus dimasukkan ke dalam kotak sampah.
Pembuangan makanan dalam jumlah besar seperti ini tentu menimbulkan pertanyaan besar tentang pengelolaan acara dan kepedulian terhadap sesama.
Kejadian ini menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih bijak dalam mengelola sumber daya, termasuk makanan.
Mari kita belajar dari kesalahan ini dan menjadikan momen ini sebagai pelajaran berharga agar tidak terulang di kemudian hari.
Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk selalu berhati-hati dalam segala tindakan dan menghindari perbuatan yang sia-sia.
Mari kita bersama-sama mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal mengelola makanan. ***