Pertama, angka jemaah sakit dan wafat tahun ini mengalami penurunan signifikan, hampir 40% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun jumlah jemaah mencapai rekor tertinggi.
"Penurunan angka kematian dan kesakitan ini sangat menggembirakan," kata Cepi pada Senin, 5 Agustus 2024.
Kedua, pemberlakuan sistem Murur terbukti efektif dalam mengatasi kemacetan di area Muzdalifah, yang dikenal dengan keterbatasan luasnya.
Ketiga, penghapusan penggunaan pemukiman Mina Jadid, yang jaraknya lebih jauh dari lokasi utama, dinilai sebagai langkah positif untuk meningkatkan kenyamanan jemaah.
Terakhir, penambahan pendamping lansia telah memberikan dukungan ekstra bagi jemaah lanjut usia, memastikan mereka mendapatkan perhatian khusus selama ibadah.
Cepi Supriatna juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Agama atas implementasi sistem Murur dan pendamping lansia.
"Inovasi ini sangat membantu dalam meningkatkan pengalaman jemaah haji," ujar Cepi.
Salah seorang jemaah haji dari Kabupaten Serang, Fojiatul Aeni, turut menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Baca Juga: Bongkar Habis Maraknya Haji Ilegal Indonesia, Ternyata Ini Penyebabnya: Pergi Haji Kok Dilarang?
Ia menilai bahwa seluruh proses, mulai dari perjalanan menuju Asrama Haji Pondok Gede, keberangkatan di Bandara Internasional Soekarno Hatta,
Hingga ibadah di tanah suci, berjalan lancar dan penuh berkah.
Fojiatul juga memuji pelayanan petugas yang dinilai ramah dan profesional, memberikan kepuasan tersendiri bagi para jemaah.
Secara keseluruhan, proses penyelenggaraan haji 2024 M/1445 H dinilai berhasil, aman, dan memberikan pengalaman positif bagi seluruh jemaah. ***
