Lahan yang disediakan untuk Pembangunan kampus seluas 3,2 hektar dan sudah memiliki sertifikat dari Badan Petanahan Nasional (BPN).
Dengan HGB Nomor 1 seluas 19.200 meter persegi dan HGB Nomor 2 seluas 13.090 meter persegi.
Lebih lanjut Ketua Umum Yayasan menjelaskan bahwa saat ini STIAB sudah memiliki dua program studi,
Yaitu Prodi Sejarah Peradaban Islam (SPI) dan Prodi Studi Agama Agama (SAA) dengan total ada 49 mahasiswa dari kedua prodi tersebut.
Baca Juga: Santri Nganjuk Nyalon Bupati Pilkada Serentak 2024, Gus Ibin: Keputusan Ini Atas Restu Ibu
“Selama dua tahun STIAB sudah memiliki 49 mahasiswa yang diberikan beasiswa penuh oleh Ketua Pembina Yayasan MATAULI Bapak Akbar Tandjung dan tinggal di asrama” ungkapnya.
Fikri Krisnawati Tandjung berharap dengan adanya STIAB, Barus menjadi pintu gerbang masuknya agama islam di Indonesia yang mendapat perhatian dari pemerintah.
Selain ketua Yayasan para tokoh yang hadir berkesempatan memberikan sambutan dan menyampaikan harapannya.
Sugeng Riyantan sebagai Pj Bupati Tapanuli Tengah mengatakan bahwa STIAB sebagai bentuk ikhtiar,
Baca Juga: Bunga Indah Amperawati Kembali Naik Pilkada Serentak 2024 Lumajang: Rakyat Tidak Ingin Saya Turun
Dalam menciptakan Kota Barus sebagai salah satu pusat unggulan dalam dunia pendidikan terutama yang berkaitan dengan sejarah peradaban islam dan agama agama.
“Semoga STIAB ini akan tetap eksis, menggelora, maju serta berkualitas dalam mencetak generasi islam yang amanah,
Tabligh, dan fathonah demi kemajuan bangsa dan negeri ini khususnya Kabupaten Tapanuli Tengah” harapnya
Kemudian beliau memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada Ketua Pembina Yayasan MATAULI.
“Apresiasi setinggi tingginya kami sampaiakan kepada Dr. Ir. Akbar Tandjung dan Pengurus Yayasan MATAULI yang sudah berinisiatif membangun STIAB” ungkapnya