Satu-satunya manfaat tambang adalah untuk dompet para pengelolanya.”
“Coba dikaji sebelum melangkah. Tambang banyak mudharat atau manfaatnya?” kritik akun @bima**anta.
“Ibaratnya, mau jadi malaikat diantara 9 naga, ini ibaratnya, sarkas akun znr*****3.
“Pro lingkungan iki yang berat. Namanya tambang tidak ada yang pro lingkungan, sudah pasti merusak lingkungan mohon maaf,” ujar netizen lainnya.
Berbeda dengan komentar di atas ada juga netizen yang mendukung keputusan PP Muhammadiyah tersebut.
“Semoga masih banyak yang positif thinking dengan PP Muhammadiyah. Kita dukung kebaikan yang selama ini sudah terbukti.
Sekarang kita berharap PP Muhammadiyah mengelola tambang dengan amanah sesuai pasal 33 UUU 45,” tulis akun @ochim****.
“ Saya yakin dibawah pengelolaan Muhammadiyah, tambang bisa dikelola secara baik,” sahut netizen lainnya yang mendukung keputusan PP Muhammadiyah.
Mengenai suara publik yang kontra dengan keputusan PP Muhammadiyah,
Haedar Nashir mengatakan bahwa pihaknya menghargai berbagai kritik dan masukan dari publik.
“Kami menghargai berbagai kritik, masukan yang bersifat alarm sekalipun dan akan menjadi masukan bagi tim untuk terus mengkajinya.
Sehingga ketemu sebuah model usaha pengelolaan tambang yang pro keadilan sosial, pro kesejahteraan sosial dan pro lingkungan,” pungkas Haedar Nashir. ***
