GENMUSLIM.id - Green Refinery Cilacap merupakan proyek nasional untuk penggunaan energi baru tahun 2025.
Dikutip GENMUSLIM dari Liputan Khusus pada Kamis, 11 Juli 2024, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina menyelesaikan “Green Refinery Cilacap”.
Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan target kapasitas produk Biofuel hingga 6.000 barrel.
Proyek ini unggulan dalam energi transisi, untuk mewujudkan target pemerintah dalam bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) 23% pada tahun 2025.
Baca Juga: Prestasi BRI Semakin Bersinar di Penghargaan Internasional, Salah Satunya Predikat Low Risk
Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen, ia menjelaskan Green Refinery Cilacap dapat menjawab tantangan produk yang lebih ramah lingkungan.
Kilang ini digunaan sebagai produksi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), atau bahan bakar dengan komponen nabati.
Produk bionafta dan bioavtur/Sustainable Aviation Fuel (SAF) memiliki bahan baku minyak inti kepala sawit, telah melalui proses Refined, Bleached, dan Deodorized yang diolah bersama dengan avtur fosil melalui co-processing.
“Dengan kemampuan untuk mengolah sumber energi nabati, proyek Kilang Cilacap akan berguna bagi nilai tambah bangsa Indonesia. Hal ini semakin diperkuat oleh pengalaman KPI di bisnis kilang, sejalan dengan perannya sebagai induk usaha kilang dan petrokimia Pertamina,” ujar Hermansyah.
Kilang Cilacap menjadi contoh kilang terintegrasi dengan transisi energi. Proyek ini ditargetkan data menambah kapasitas produksi dari 3.000 barrel per hari menjadi 6.000 barrel produk HVO, SAF, dan Bionafta berasal dari Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.
Green Refinery Cilacap memiliki unit baru dengan inftastuktur terdiri dari Palm Oil Treater, Faractionator, dan fasilitas offsite.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, ia menambahkan Green Refinery Cilacap memiliki peran besar dalam energi transisi di Indonesia sejalan dengan produk ramah lingkungan yang akan diproduksinya.
“Proyek Green Refinery akan berdampak positif dalam mendukung program bauran energi pemerintah, serta tercapainya pengurangan emisi menuju Net Zero Emission,” sambung Fadjar.