Dari proses tersebut, terdapat delay penerbangan lebih dari 2 jam yang dialami tujuh kloter yaitu Embarkasi Solo (SOC 6 dan SOC 16), Makassar (UPG 2), Kualanamu Medan (KNO 2 dan KNO 3), Jakarta ta Bekasi (JKS 8), Padang (PDG 3). Adapun yang terdampak paling parah menimpa Jemaah haji kloter 3 Embarkasi Kualanamu Medan (KNO 3) yang delay selama 12 jam 30 menit.
Berdasarkan Data di Kemenag, dari 50 penerbangan hanya 2 kloter lebih cepat sedangkan 20 kloter tepat waktu dan 8 kloter terlambat 30 menit hingga 1 jam, selain itu terdapat 13 kloter yang terlambat 1 sampai dengan 2 jam serta 7 kloter terlambat lebih dari 2 jam.
Saiful Mujab berharap pihak Garuda Indonesia lebih fokus dalam pembenahan kinerja pada sisa penerbangan Jemaah haji Indonesia dan memastikan pesawat tersebut siap untuk digunakan sehingga potensi delay tidak terulang kembali.
“Kasihan Jemaah jika Garuda delay terus. Saya berharap Garuda berfokus pada kinerja dan layani Jemaah Haji Indonesia dengan tidak membuat delay jadwal penerbangan”, ungkapnya.***