Selanjutnya, Khalilurrahman menuturkan selain kapasitas kamar hotel yang kecil, jumlah lift di hotel Madinah juga terbatas.
Sehingga jamaah haji perlu memeriksa waktu saat akan turun shalat fardhu di masjid Nabawi.
Dengan karakteristik yang memiliki luasan relatif kecil, hotel di Madinah juga tidak menyiapkan tempat sholat atau musholla di pemondokan Madinah.
Selain itu, pemondokan di Madinah juga tidak menyediakan tempat mencuci dan berjemur untuk jamaah haji.
Oleh karena itu, Khalilurrahman menghimbau agar jamaah haji menyiapkan baju ganti yang cukup khususnya kain yang mudah menyerap keringat agar nyaman saat melakukan aktivitas di Madinah.
Hal ini karena cuaca di Madinah akan lebih panas daripada di Makkah, sehingga jamaah haji perlu menyiapkan pelindung seperti topi, kacamata hitam, sunscreen, payung, dan lainnya.
Khalilurrahman juga mengingatkan kepada jamaah haji agar tidak lupa meminum air supaya tidak dehidrasi selama aktivitas di Madinah.
Jamaah haji juga dihimbau agar senantiasa menjaga kondisi fisiknya selama di Madinah, mengingat cuaca Madinah lebih ekstrem dari Makkah.
Selain itu, Khalilurrahman juga berpesan kepada jamaah haji di Madinah agar menyempatkan ziarah ke Raudhah.***