Pada tahun 2023 menurut Indeks Desa Membangun (IDM) tercatat ada 74.424 desa di Indonesia namun hanya 46% saja desa yang tergolong kategori maju dan mandiri.
Fakta inilah yang melatarbelakangi BRI untuk ikut andil dalam meningkatkan pengembangan desa melalui program Desa BRIliaN.
Program ini termasuk ke dalam program pemberdayaan desa yang memiliki harapan untuk membuat desa yang menjadi role model atau contoh dalam pengembangan desa.
Baca Juga: Usulan PKS Soal Cuti Hamil dan Ruang Laktasi bagi Ibu Pekerja Diterima, RUU KIA Resmi Disahkan!
Pengembangannya dimulai dari implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul dengan dibarengi semangat kolaborasi agar menghasilkan potensi desa yang memiliki pembangunan berkelanjutan.
Program yang telah berlangsung sejak 2020 ini telah diikuti oleh lebih dari 3.000 desa yang memiliki komitmen untuk maju.
Adapun Desa BRIliaN terfokus pada 4 aspek yang akan dikembangkan di desa yaitu,
Pertama, BUMDes sebagai penggerak ekonomi desa. Kedua, digitalisasi, implementasi produk dan aktivitas digital di desa.
Ketiga, keberlanjutan, tangguh dan secara continue dalam membangun desa. Keempat, inovasi dan kreatif.
Selain itu, program ini juga merupakan program penguatan ekosistem ekonomi desa melalui program penguatan klaster-klaster Usaha Mikro dengan nama klasteridupku.
Dimana program ini akan berfokus pada kebutuhan pemberdayaan baik dari segi pelatihan maupun penyediaan sarana dan prasarana yang akan diberikan secara selektif.
BRI juga telah mengembangkan sebuah platform pemberdayaan yaitu linkumkm.id dalam rangka mendorong dan memfasilitasi UMKM untuk lebih baik lagi. ***