GENMUSLIM.id - Kasus Pembunuhan Vina Cirebon mulai menemui banyak kejanggalan, banyak hal yang sepertinya ingin ditutup-tutupi.
Namun secara perlahan semua orang yang terlibat dalam kejadian kasus Vina Cirebon ini mulai bermunculan.
Dari ditangkapnya Pegi Perong atau Pegi Setiawan, 21 Mei 2024, munculnya Linda, sahabat Vina yang diduga kuat sebagai saksi kunci kejadian vina cirebon.
Namun meski Pegi Perong telah tertangkap dan Linda telah diperiksa oleh Polda Jabar kasus ini masih berada di titik buntu.
Terlebih Linda mengatakan tidak mengenal Pegi Perong dan 8 terpidana lainnya dan Pegi Perong juga menyangkal bahwa dia adalah dalang pembunuhan kasus Vina Cirebon.
Dari pertanyaan Polda Jabar, Pegi Perong sulit ditemukan karena dia sempat pindah kota Bandung dan tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Namun ayahnya mengenalkan Pegi ke ibu tirinya sebagai keponakan dengan nama Robi.
Yang menjadi kejanggalan adalah kenapa anak pertama, Lusy diperkenalkan sebagai anak namun anak kedua, Pegi atau Robi ini dikenalkan sebagai keponakan.
Dikutip dari YouTube Was was, 29 Mei 2024, Razman Nasution memberikan tanggapannya atas pengakuan Pegi Perong yang mengatakan tidak bersalah dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.
''Perbedaan anak pertama dan anak kedua apa? Kan sama sama anak, seharusnya disembunyikan saja kedua nya, dan ini sudah menjadi confuse. Bias kemana-mana makanya kerucutkan'' ucap Razman Nasution
Kejanggalan berikutnya adalah pengakuan pengacara Pegi Perong, dia berkeyakinan bahwa kasus Vina adalah murni kecelakaan. Namun seperti yang diketahui bahwa kasus Vina sendiri terdapat bukti pemerkosaan.
Baca Juga: Penuh Kontroversi! Polda Jawa Barat Ungkap Film Vina Sebelum 7 Hari Penuh Karangan Belaka
''Oleh karena butuh rekonstruksi ulang, lakukan pemeriksaan audit forensik semua, kemudian lakukan pemeriksaan dari awal sampai akhirnya rakyat menemukan bahwa ini pelakunya. Saya yakin kepolisian mampu melakukan hal ini'' tambah Razman Nasution.
Razman Nasution juga mengatakan bahwa Pegi Perong nampak menyembunyikan sesuatu jika melihat bahasa tubuh. Selain itu, respon keluarga Pegi sangat biasa saja melihat kasus anaknya yang sangat berat.