Oleh karena itu, sudah sepatutnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas dapat dipermudah agar dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.
Ustadz Hilmi Firdausi sangat menyayangkan saat pendidikan tinggi dianggap sebagai suatu kebutuhan tersier.
“Kuliah dijadikan kebutuhan tersier hingga dibuat mahal, sedangkan gadget dibuat makin murah hingga siapapun bisa punya. Jadi jangan kaget jika BPS merilis pada tahun 2023 ada hampir 10 juta Gen Z yang tidak sekolah, tidak bekerja, juga tidak dalam proses pelatihan (NRRT). Miris banget.”
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat Terbaru Tema Empat Ciri Orang Bahagia, Apakah Kita Sudah Bahagia?
Beliau juga mengharapkan semoga di pemerintahan selanjutnya ada perubahan utamanya dalam aspek pendidikan yang semakin berkualitas.
“Semoga segera ada perubahan di pemerintahan yang baru nanti. Fokus pada pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, termasuk pendidikan tinggi. Kalau memang gak ada dananya, bisa ambil dari dana makan siang gratis atau tunda dulu pembangunan IKN. Ada yang lebih utama. Memperbaiki kualitas SDM bangsa ini yang makin terpuruk. Wallahul musta’an” ***