GENMUSLIM.id – Kisah pilu dari keluarga korban Kecelakaan Bus di Subang terus menyeruak seiring dengan gelar olah TKP yang dilakukan pihak kepolisian.
Salah satu kisah yang membuat hati teriris adalah cerita Mahesya Putra, siswa kelas XII SMK Lingga Kencana yang turut menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam Kecelakaan Bus di Subang.
Sebelas orang dinyatakan meninggal dunia; termasuk Mahesya Putra, setelah bus pariwisata Trans Putera Fajar mengalami rem blong disebuah jalanan menurun di Kawasan Desa Palasari, Subang, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024 malam.
Ibunda Mahesya Putra bercerita bahwa demi bisa melunasi uang study tour yang berjumlah Rp 800 ribu, anak sulungnya tersebut rela bekerja sampingan menjadi kuli panggul pasir.
“Benar, dia (Mahesya Putra) sampai rela bekerja jadi kuli panggul pasir demi mendapatkan uang Rp 800 Ribu untuk acara perpisahan,”ungkap Rosdiana, ibunda Mahesya Putra, seperti dikutip GENMUSLIM dari Instagram @dreamcoid, Rabu, 15 Mei 2024.
Rosdiana mengatakan bahwa sejak awal putra semata wayangnya tersebut tak ingin membebani dirinya untuk biaya study tour.
Bahkan semasa hidupnya, Mahesya Putra dikenal sebagai anak yang berbakti pada orang tua dan sangat menyayangi ketiga adik-adiknya yang masih kecil.
Demi membantu Rosdiana yang sehari-hari berjualan makanan ringan, Mahesya Putra rela bekerja apapun membantu tetangga sekitar dengan bayaran sukarela.
“Dia pikir, dia tulang punggung keluarga karena anak laki satu-satunya. Dia anaknya rajin, baik, pokoknya nggak neko-neko orangnya,” kenang Rosdiana.
Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan dari Sopir Bus Maut, Ternyata Ini Penyebab Kecelakaan Bus di Ciater Subang!
Kini, putra yang banggakannya itu sudah tiada akibat Kecelakaan Bus di Subang.
“Padahal dia sudah bercita-cita kalau lulus nanti, dia ingin lanjut kuliah sambil tetap bekerja,” ucap Rosdiana.
Pihak keluarga sudah ikhlas dengan musibah yang dialami oleh Mahesya Putra dan teman-teman seangkatannya di SMK Lingga Kencana.
