Tentunya hal ini sangat penting untuk kita sebagai orang tua lakukan agar saling menguatkan hubungan antara orang tua dengan anak.
Pada fase usia tersebut, anak sangat perlu mendapatkan rasa aman secara fisik dan batin.
Berdasarkan konsep di atas, maka mengenalkan pengelolaan uang kepada anak di tahap ini bisa kita lakukan melalui membacakan buku cerita sebelum tidur, menonton serial edukatif, peralatan mainan, dan mungkin kita bisa memberikan contoh secara langsung ya, Bun.
2. Mengenalkan pengelolaan uang kepada anak lewat disiplin
Pada saat anak berusia 7-14 tahun, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam menekankan bahwa anak-anak perlu diajari sholat.
Jika sampai anak tersebut berusia 10 tahun dan belum juga mau melaksanakan sholat, maka kita sebagai orang tua perlu menerapkan konsep dan hukuman.
Maka, pada usia 7-14 tahun ini adalah masa-masa emas bagi orang tua untuk menjelaskan kepada anak tentang mana yang baik, mana yang benar, mana yang buruk, dan mana yang salah di dalam pengelolaan keuangan.
Kita juga bisa mulai mengajarkan kepada anak tentang cara membelanjakan uang sesuai kebutuhan bukan sesuai keinginan, konsep masa depan dan tidak berlaku boros.
3. Mengenalkan pengelolaan uang kepada anak lewat dialog dan memberikan kebebasan
Pada saat anak berusia 15-21 tahun, tidak lagi optimal untuk orang tua memainkan peran sebagai pemberi aturan dan penjaga disiplin.
Sebab akal pikiran mereka sudah mulai terbentuk dan mulai berkembang dengan lebih baik.
Pada usia ini anak lebih cenderung membutuhkan penjelasan yang "masuk akal".
Karena pada usia ini anak mulai memasuki tahap dewasa awal dan mereka akan terdorong untuk membuat keputusan sendiri.
Tanpa adanya bekal kedekatan emosional yang baik dan pengenalan aturan yang bisa diterima dengan baik, maka mereka akan memasuki fase "pemberontakan".