GENMUSLIM.id – Kasus penganiayaan di Pesantren PPTQ Al Hanifiyah hingga merenggut nyawa seorang santri bernama Bintang Balqis Maulana ramai diperbincangkan.
Warga dibuat keheranan karena kasus ini awal mulanya diklaim sebagai kasus kecelakaan oleh pengasuh Ponpes ketika dimintai keterangan saat mengantarkan jasad Bintang Balqis Maulana ke rumah duka di Kabupaten Banyuwangi.
Kejanggalan ditemukan bahkan sejak awal kabar Bintang Balqis Maulana meninggal yang tidak langsung diinfokan kepada orang tua korban, melainkan kepada paman korban.
Orang tua korban histeris ketika jasad korban tiba di rumah duka, pengasuh Ponpes hanya memberikan keterangan bahwa korban meninggal setelah jatuh di kamar mandi.
Pihak Ponpes PPTQ Al Hanafiyah yang mengantarkan Jenazah korban juga sempat melarang keluarga yang ingin membuka kain kafan dengan alasan telah disucikan atau dimandikan.
Namun, Ibu korban memaksa untuk membuka kain kafan korban karena ada darah yang terus menetes dari jasad korban.
Kecurigaan keluarga Bintang semakin menjadi-jadi ketika mendapati kondisi jasad korban.
Malang sekali, pada jasad korban banyak didapati luka lebam, robek, dan luka sundutan rokok.
Baca Juga: Menjelang Ramadhan, Berikut Daftar Merk Kurma Israel yang Wajib Diboikot, Jangan Sampai Salah Beli!
Hal tersebut membuat keluarga korban sangat histeris dan tidak bisa menahan kemarahan.
Anehnya pengasuh ponpes tidak mengetahui penyebab pasti kematian Bintang Balqis Maulana, dia hanya mengatakan bahwa mendapatkan laporan korban jatuh di kamar mandi dan dilarikan ke dokter namun nyawa tak tertolong.
Hal ini membuat geram warganet, pasalnya kondisi tubuh korban yang babak belur tersebut tidak ditelusuri penyebabnya.
Bahkan korban dipulangkan tanpa melapor ke polisi terkait adanya kematian santri yang tidak wajar.
Sikap pengasuh ponpes dinilai tidak bertanggung jawab karena tidak tahu menahu serta tidak berusaha menyelidiki penyebab kematian Bintang.
