GENMUSLIM.id- Setelah hasil perhitungan cepat (quick count) Pemilu 2024 diumumkan, istilah "silent majority" mulai menjadi viral di media sosial.
“Pelajaran: silent majority sudah berbicara, siapa mereka ?” Seperti dikutip Genmuslim pada reels @Ridwankamil pada Rabu, 14 Februari 2024
Tapi, apa sih sebenarnya arti silent majority yang viral karena Ridwan Kamil ini, yuk simak !
Penting untuk dicatat bahwa quick count adalah hasil sementara yang disampaikan oleh lembaga survei atau lembaga lainnya, sedangkan hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Arti dan Asal Usul Silent Majority ?
Menurut situs Political Dictionary, Warren Harding pertama kali menggunakan istilah "silent majority" secara politis dalam kampanyenya pada tahun 1919. Kemudian, pada tahun 1960-an, Richard Nixon juga menggunakan istilah ini.
Nixon mengadopsi istilah "silent majority" sebagai alat untuk menggerakkan para pemilih yang mungkin belum memutuskan pilihannya karena merasa tidak puas dengan pilihan yang ada dalam pemilihan.
Dalam pidatonya pada tahun 1969, Nixon menggunakan istilah tersebut untuk menarik dukungan dari sebagian besar pemilih yang berada di belakangnya.
Hubungan Dengan Pemilu 2024
Dalam konteks Pemilu, istilah "silent majority" merujuk pada sebagian besar masyarakat yang secara diam-diam menyatakan dukungannya terhadap salah satu pasangan calon.
Mereka cenderung memilih untuk menyimpan pendapat mereka sendiri dan mungkin tidak mengekspresikan dukungan mereka secara terbuka.
Kelompok "silent majority" memiliki potensi untuk menjadi penentu dalam hasil suatu pemilihan karena jumlahnya yang besar.
