Siapkan 5 Bekal Ini Sebelum Memilih Calon Pemimpin, Buya Yahya: Peran Hati Sangat Menentukan Pilihan Kita

Photo Author
- Minggu, 4 Februari 2024 | 14:29 WIB
Bekal sebelum memilih calon pemimpin (GENMUSLIM.id/dok: Instagram @buyayahya_albahjah)
Bekal sebelum memilih calon pemimpin (GENMUSLIM.id/dok: Instagram @buyayahya_albahjah)

GENMUSLIM.id - Menjelang dilaksanakannya Pemilu 2024, banyak diantaranya yang masih delima untuk memilih calon pemimpin yang seperti apa.

Pasalnya, satu pilihan kita begitu berdampak bagi negeri ini, dalam postingan Instagram Buya Yahya, beliau memberikan nasihat untuk kita sebelum memilih calon pemimpin.

Berikut nasihat serta 5 bekal hati yang perlu kita siapkan sebelum memilih calon pemimpin dikutip dari Instagram Buya Yahya.

Dalam postingannya, pertama-tama Buya Yahya melarang kita memilih kecuali terbesit dalam hati makna kejayaan Islam dan umat Islam di bawah pengayoman pemimpin yang kita pilih.

"Jangan memilih siapapun kecuali terbesit di hati kita makna kejayaan Islam dan umat Islam di bawah pengayoman pemimpin yang kita pilih. Sungguh, menyadari peran hati sangatlah menentukan pilihan kita," tulis Buya Yahya.

Baca Juga: Teladan bagi Para Pemimpin: Mengenal Sosok Ali bin Abi Thalib Sang Pemimpin yang Gagah Peduli Pendidikan

"Hati inilah yang akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam mengemban amanat di hadapan Allah," lanjutnya.

"Jika kita memilih seorang calon pemimpin, sementara kita sadar secara lahir ada tanda-tanda ketidakbaikan padanya dan kita pun tetap memilihnya, apalagi jika pilihan kita berangkat dari kepentingan pribadi atau imbalan materi. Maka kita telah khianat dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat," terang Buya Yahya.

"Biarpun pilihan kita tidak menjadi pemenang atau menjadi pemenang, dan berlaku adil serta benar dalam menjalankan tugas."

"Karena permasalahannya adalah hati kita yang dari awal tidak memihak kepada kebenaran dan kebaikan."

"Jika ternyata pemimpin itu adalah benar-benar pemimpin yang culas, korup, dan berkhianat kepada Allah dan agama Allah maka kita adalah bagian dari orang yang mempunyai saham dalam dosa-dosa bersama pemimpin tersebut." 

"Setiap dosa yang dilakukan pemimpin tersebut jika dilakukan atas dasar kepemimpinan yang kita berikan kepadanya, semua itu akan menjadi tabungan dosa untuk kita yang telah memilihnya."

"Menunaikan amanat yang dibebankan kepada kita berdasarkan kejernihan pikir dan hati kita di saat memilih yaitu dengan tidak terpengaruh oleh hubungan persaudaraan, organisasi, partai, rupiah, hadiah, dan janji jabatan yang diberikan kepada kita."

Baca Juga: Pemilu sudah Dekat: Kriteria Memilih Pemimpin Sesuai Syariat Islam untuk Masa Depan yang Adil dan Berkah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nila Marwa

Sumber: Instagram @buyayahya_albahjah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X