Anak yang mengalami stunting berisiko untuk memiliki hambatan pada perkembangan kognitif, motorik, sosial, serta meningkatkan risiko mengidap penyakit kronis di masa depan.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) angka prevalensi anak stunting pada tahun 2022 adalah 21,6%.
Angka prevalensi stunting tersebut turun 2,8% poin dibanding prevalensi stunting tahun 2021 yang mencapai 24,4%.
Hasil tersebut berkaitan erat dengan kondisi masyarakat Indonesia yang masih banyak mengalami ketidakcukupan pangan.
Dikutip dari stunting.go.id dinyatakan bahwa setiap 100 orang Indonesia, terdapat 10 orang yang mengalami ketidakcukupan konsumsi pangan.
Dengan kata lain anak-anak dapat mengalami stunting karena ketidaktersediaan bahan pangan yang disebabkan oleh kemiskinan atau hal lain.
Selain itu ada beberapa penyebab lain seorang anak mengalami stunting, seperti rendahnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya mencukupi gizi, dan alergi susu.
Kelainan metabolisme bawaan serta infeksi kronik yang disebabkan oleh buruknya sanitasi dan infeksi berbagai penyakit juga dapat menjadi penyebab seorang anak mengalami stunting.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM MENYAPA", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/Gj3J3Md9EoGBu8HvPgXXEZ, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.