GENMUSLIM.id – Sejak akhir tahun 2023, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) secara aktif melakukan distribusi bantuan sosial (bansos).
Bansos yang dibagikan tersebut berupa bantuan langsung tunai (BLT), baik dalam bentuk bahan pangan maupun uang tunai.
Namun, belakangan ini, pembagian bansos oleh Jokowi semakin sering dilakukan tanpa kehadiran Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Sontak hal ini memancing reaksi dari beberapa pihak, mengingat penyaluran bansos merupakan salah satu tupoksi Risma selaku Mensos.
Dilansir GENMUSLIM.id dari berbagai sumber Rabu, 31 Januari 2024, Ada yang menduga hal tersebut dikarenakan Risma merupakan kader PDIP sehingga tak dilibatkan.
Menjawab isu tersebut, pihak istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana pun membantah adanya keterkaitan antara ketidakhadiran Risma dengan status kepartaiannya.
"Enggak, enggak ada status kepartaian," tegas Ari Dwipayana di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin, 29 Januari 2024.
Ari mengungkapkan ketidakhadiran Risma disebabkan pembagian bansos kali ini lebih menyinggung tupoksi Bulog dan Bapanas.
"Karena terkait dengan cadangan pangan, ya. Ada Bulog dan Badan Pangan. Jadi lebih pada hal itu, termasuk juga mengecek mengenai keberadaan pangan di setiap daerah. Jadi yang diajak tentu yang berkaitan dengan itu,"ungkapnya.
Ia juga menjelaskan mengapa Jokowi gencar membagikan bansos menjelang pelaksanaan Pemilu 2024. Hal tersebut ternyata berkaitan dengan dampak El Nino yang membuat musim tanam dan juga musim panen akan bergeser.
"Dampaknya tentu pada kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan pokok terutama beras ya karena memang situasi iklimnya tidak memungkinkan," jelasnya.
Pembagian bansos yang gencar dilakukan Jokowi menjelang Pemilu 2024 memang menuai polemik.
Beberapa pihak menganggap hal itu sebagai politisasi bansos dan merupakan upaya kampanye Jokowi terhadap salah satu paslon yang bersaing di pemilihan presiden.