Teungku Chik Di Tiro, Ulama Ksatria: Dari Pidie Hingga Aneuk Galong, Figur Agung di Hari Ayah Nasional 2023

Photo Author
- Senin, 6 November 2023 | 10:19 WIB
Ilustrasi Teungku Chik Di Tiro dan Hari Ayah Nasional 2023 ( (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Google))
Ilustrasi Teungku Chik Di Tiro dan Hari Ayah Nasional 2023 ( (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Google))

GENMUSLIM.id - Hari Ayah Nasional 2023 ini, kita tidak pernah kehilangan sosok besar dan agung, yang mampu memberikan inspirasi juga motivasi untuk selalu berbuat terbaik secara totalitas.

Dari ujung Barat Indonesia, kita dianugerahi dengan begitu melimpahnya teladan para pahlawan nasional dari Aceh. Ulama, prajurit, bangsawan, rakyat jelata, kita bisa mengambil yang terbaik dari mereka di Hari Ayah Nasional 2023 yang akan datang.

Jadi, Hari Ayah Nasional 2023 merupakan hari di mana kita bisa melakukan kontemplasi untuk sejenak melihat ke belakang, bercermin dari Ksatria Alim Teungku Chik Di Tiro.

Untuk selanjutnya meneruskan kembali langkah kita kedepan dengan lebih tegak.

Baca Juga: Sultan Agung Hanyokrokusumo: Mengulas Kisah Sultan Akbar Maulana Mataram Islam di Hari Ayah Nasional 2023

Dari Pidie ke Aneuk Galong: DNA Pahlawan Sang Ulama

Teungku Chik Di Tiro bernama asli Muhammad Saman.

Ia lahir di Dayah Jrueng kenegerian Cumbok Lam Lo, Tiro, daerah Pidie, Aceh pada tahun 1836 bertepatan dengan 1251 Hijriyah.

Masa kecilnya dibesarkan dalam lingkungan agama yang taat.

Cik Di Tiro merupakan keturunan dari pasangan Teuku Syekh Ubaidillah dan Siti Aisyah.

Ia sangat dihormati karena ilmu dan keberaniannya melawan imperialisme dan kolonialisme.

Dalam meneguhkan ilmu agamanya, Cik Di Tiro banyak belajar kepada para ulama terkenal di daerah Tiro.

Baca Juga: Hari Ayah Nasional 2023 : Inspirasi Abikoesno Tjokrosoejoso, Jejak Sang Putra Para Pahlawan Islam

Itu pula lah sebabnya ia dipanggil dengan sebutan Teuku (Teungku) Cik Di Tiro.

Ketika menunaikan ibadah haji di Mekkah, Saudi Arabia, Ia terus memperdalam ilmu agama di Tanah Suci tersebut.

Ia dibesarkan pada periode dimana Belanda berusaha menaklukkan bumi Aceh pada tahun 1873.

Aceh Besar saat itu berhasil dikalahkan dan berada dalam kekuasaan kolonial Belanda.

Di Tiro muda kemudian terjun ke dalam palagan, ia dijuluki sebagai Panglima Sabil atau pemimpin perang Sabil.

Kesultanan Aceh mempercayainya sebagai pemimpin perang, dan perjuangan dilakukan atas dasar agama.

Baca Juga: Hari Ayah Nasional 2023: Ingatkan kembali Peran Ayah yang Perlu Dipenuhi dalam Keluarga, Apa Saja Itu?

Ia dan pasukannya berhasil mengambil alih wilayah jajahan yang sebelumnya dikuasai Belanda. Pada tahun 1881, benteng Belanda di Indrapura berhasil direbutnya.

Kemudian benteng Lambaro, Aneuk Galong, dan tempat lainnya.

Berpusara di Merueu: Harum Namanya Mengabadi

Belanda mencoba mencari siasat untuk membunuh Teungku Chik Di Tiro karena mereka menyadari bahwa, beliaulah sumber semangat perjuangan Aceh kala itu.

Karena penjajah merasa terancam, mereka kemudian mengirimkan makanan yang sudah dibubuhi dengan racun (siasat liuk).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X