Aksi pembakaran tersebut bermula dari aksi unjuk rasa yang berlokasi pada 4 titik.
Unjuk Rasa tersebut diawali saat warga datangi kantor perusahaan pertambangan yang kemudian melakukan perusakan karena tidak ditemui.
Setelah melakukan perusakan, para pengunjuk rasa beralih ke Kantor DPRD berharap pihak anggota dewan mau mendengarkan serta memberikan solusi atas masalah mereka tentang ganti rugi lahan.
Akan tetapi pimpinan DPRD Pohuwato tidak berada di Kantor.
Akhirnya para pengunjuk rasa menuju Kantor Bupati Pohuwato untuk menyampaikan masalah mereka dan berharap Bupati.
Namun, lagi lagi mereka tidak bertemu dengan Bupati sehingga emosi kemudian melakukan perusakan hingga pembakaran Kantor Bupati.
Api menjalar dengan cepat akibat angin yang berhembus kencang.
Pihak Dinas Pemadam Kebakaran setempat dikerahkan untuk segera memadamkan kobaran api di Kantor Bupati Pohuwato.
AKBP Desmont Harjendro selaku Kabid Humas Polda Gorontalo mengungkapkan bahwa Kantor Bupati mengalami rusak berat.
Pihak Kepolisian telah mengamankan para pengunjuk rasa anarkis yang berujung insiden pembakaran Kantor Bupati Pohuwato.
Dugaan kepolisian mereka merupakan provokator kejadian tersebut. "Ada beberapa pengunjuk rasa sempat diamankan," kata AKBP Desmont.
AKBP Desmont juga menyampaikan bahwa akan dicek kembali para pengunjuk rasa jika sudah terkumpul kurang lebih 5 orang pengunjuk rasa yang diamankan pihak kepolisian.