Agenda Adu Gagasan Di UGM: Anies Baswedan Beri Skor Rendah Pada Kebebasan Berpendapat Jika Masih Sebut Wakanda

GENMUSLIM.id - Acara Bergengsi Mata kembali hadir dengan agenda yang bertajuk 'Mata Najwa on Stage: Bacapres Bicara Gagasan', Tiga Bakal Capres akan menghadiri acara tersebut termasuk Anies Baswedan

 

Anies Baswedan merupakan Bakal Capres yang diusung Koalisi Perubahan, Anies Baswedan maju pada Pilpres 2024 dengan menggandeng Ketua Umum PKB yaitu Muhaimin Iskandar.

 

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi yang pertama mendeklarasikan diri menjadi capres pada Pilpres 2024 yang akan datang.

 

Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo hingga saat ini belum menentukan Cawapres yang akan mendampingi mereka.

 

Anies Baswedan sendiri lahir di Kuningan pada 7 Mei 1969,Anies Baswedan dibesarkan di Yogyakarta.

 

Ayah Anies Baswedan merupakan mantan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia sedangkan Ibunya Aliyah Rasyid merupakan guru besar di Fakultas ILMU sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

 

 

Anies Baswedan memiliki keturunan Arab, Ia merupakan cucu dari Abdurrahman Baswedan seorang jurnalis, diplomat serta pejuang kemerdekaan Indonesia.

 

Anies Baswedan menikah dengan Fery Farhati Ganis pada 11 Mei 1996 dan dikaruniai 4 orang anak antara laik Mutiara Annisa, Mikail Azizi, Kaisar Hakam serta Ismail Hakim.

 

Anies Baswedan mengawali karir sebagai peneliti dan dosen serta sempat menjadi rektor di Universitas Paramadina.

 

Pada saat itu Anies Baswedan baru berusia 38 tahun, mantan gubernur DKI Jakarta ini sukses membawa nama Universitas Paramadina menjadi kampus swasta yang memiliki kualitas.

 

Anies Baswedan memiliki 3 gelar akademik, ia juga mendapatkan beasiswa bergengsi Fullbright untuk master yang dia ambil.

 

 

Anies Baswedan memilih bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi untuk gelar masternya di School Public Affairs University of Maryland, meskipun pada gelar doktornya Anies Baswedan memilih bidang ilmu politik di Nothern Illinois University.

 

Bakal Capres yang diusung koalisi perubahan ini juga menyukai motor Vespa dan seringkali memakainya.

 

Vespa yang dimiliki oleh Anies Baswedan merupakan vespa pemberian Ayahnya saat Anies Baswedan remaja, hingga kini vespa tersebut masih terawat.

 

Dalam agenda 'Mata Najwa On Stage: Bacapres Bicara Gagasan' Anies Baswedan menjadi kandidat yang pertama kali dijadwalkan dan makan bicara gagasan di Graha Sabha Universitas Gadjah Mada.

 

Dalam presentasinya, Anies Baswedan satu-satunya kandidat yang tidak menggunakan slide show.

 

 

Pada Agenda tersebut Anies Baswedan memaparkan gagasannya jika menjadi Presiden, gagasan tersebut menyangkut tentang kesetaraan, kesehatan, pendidikan, penegakan serta hukum.

 

Bakal Capres Anies Baswedan juga menyampaikan pandangannya terkait kondisi kebebasan pendapat di Indonesia. Menurutnya kebebasan berpendapat di Indonesia masih rendah.

 

Mantan Menteri Pendidikan tersebut mengatakan "Selama kita menulis tentang Indonesia masih harus menggunakan kata Wakanda maka skor kita masih rendah," kata Anies Baswedan 

 

Jika mengukur berdasarkan skala, kebebasan berpendapat diberikan skor 5 oleh Anies Baswedan pada acara 'Mata Najwa On Stage: Bacapres Bicara Gagasan'.

 

"Jadi sudah tidak boleh lagi ada rasa takut dalam berekspresi," ucap Anies Baswedan.

 

 

Anis Baswedan mengatakan bahwa kebebasan berpendapat di Indonesia masih jauh dari harapan.

 

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mencotohkan bagaimana dosen tidak lepas dari kriminalisasi.

 

"Kita harus memberikan apalagi di kampus ruang kebebasan berekspresi mengkritik pemerintah itulah dan itu boleh dan apalagi dilakukan oleh kampus - kampus," jelas Anis Baswedan.

 

Kebebasan pers, kebebasan berpendapat dimuka umum di berikan ruang seluas - luasnya saat BJ. Habibie menjabat sebagai Presiden Indonesia.

 

Presiden yang berhasil membuat pesawat terbang di Indonesia ini membuat kebijakan bagi Hak Asasi Manusia serta Demokrasi.

 

 

Kebebasan Pers sendiri memberikan dampak positif bagi perkembangan penerbitan di Republik Indonesia setelah masa Reformasi.

 

Saat Orde Baru  tercatat media cetak sejumlah 289 dan 996 Radio Swasta, kemudian setelah reformasi jumlah media cetak meningkat menjadi 1.398 dan 74 Radio Swasta.

 

Kebebasan Pers tersebut diatur pada Undang - Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Untuk kebebasan berpendapat sendiri Presiden Habibi mengeluarkan Undang - undang Nomor 9 Tahun 1999.

 

Undang - Undang Nomor 9 Tahun 1999 ini mengatur serta menjamin kebebasan berpendapat dan mendorong lahirnya berbagai kekuatan sosial politik pada masyarakat serta pendirian berbagai asosiasi profesi.

 

Presiden BJ. Habibie juga mengambil sikap atas berbagai permasalahan mengenai Hak Asasi Manusia pada saat itu.

 

 

Presiden Republik Indonesia ke 3 ini menggantikan UU Subversif dengan UU No. 26 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. 

 

Masalah perlindungan perempuan juga menjadi perhatiannya maka dibentuklah Komisi Nasional Perlindungan Perempuan Pada bulan Oktober Tahun 1998.

 

Pada bidang Reformasi Hukum Presiden Republik Indonesia ke - 3 ini melahirkan 68 Undang-undang dalam kurun waktu 16 Bulan.

 

Ini merupakan sebuah prestasi dari BJ. Habibie yang berhasil membuat Indonesia keluar dari krisis ekonomi saat itu.***