Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Merespon Konflik yang Terjadi di Pulau Rempang: Masyarakat Jangan Dikorbankan

Photo Author
- Minggu, 17 September 2023 | 05:15 WIB
Gus Yahya angkat suara terkait konflik sengketa lahan di Pulau Rempang ((Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Instagram/@yahyacholilstaquf))
Gus Yahya angkat suara terkait konflik sengketa lahan di Pulau Rempang ((Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Instagram/@yahyacholilstaquf))

GENMUSLIM.id – Ketua Umum PBNU Gus Yahya angkat suara terkait konflik sengketa lahan yang terjadi di Pulau Rempang.

Konflik sengketa lahan di Pulau Rempang menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir dari berbagai kalangan, kritik terkait pembebasan lahan yang dilakukan pemerintah menarik perhatian banyak pihak, salah satunya adalah Gus Yahya.

Dikutip Genmuslim.id tanggal 16 September dari channel Youtube TVNU, selaku Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Yahya mengatakan bahwa kesejahteraan masyarakat adalah nomor satu.

Tidak hanya itu, Gus Yahya dalam konferensi persnya menjelaskan terkait bagaimanapun investasi nantinya jangan sampai mengorbankan rakyat.

“Walaupun bahwa investasi dibutuhkan oleh negara. Investasi itu harus dijadikan peluang, sungguh-sungguh dijadikan peluang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya masyarakat yang menjadi destinasi investasi itu,” kata Gus Yahya.

Baca Juga: Pengamat Politik, Andi Prayitno: Ada Jarak Antara Pemilih NU dan Anies Baswedan, Kok Bisa? Baca Disini

“Nah, investasi itu harus dikembalikan ke tujuan asalnya, yaitu untuk kemaslahatan masyarakat dan masyarakat tidak boleh menjadi korban,” sambungnya.

Lebih lanjut, Gus Yahya menekankan kembali bahwa masyarakat jangan dikorbankan apapun bentuk investasinya karena sejatinya tujuan investasi adalah untuk mensejahterakan masyarakat.

“Apapun juga kesentosaan dari masyarakat itu jadi nomor satu. Resiko-resiko investasi hitungan kemudian, pertama-tama kesentosaan masyarakat itu harus dijaga. Tidak boleh masyarakat menjadi korban karena itu berarti melenceng dari tujuan investasi,” jelasnya.

Sebelumnya terjadi bentrok antara polisi, aparat TNI, dan masyarakat di jembatan Batam-Rempang-Galang.

Baca Juga: Pertemuan Prabowo Subianto dan Yenny Wahid, Pengamat Politik: Suara NU Terdistibusi ke Banyak Orang

Kekacauan terjadi ketika penduduk setempat menghalangi ribuan petugas gabungan melakukan pengukuran dan demarkasi lahan di Pulau Rempang. Mereka menolak tindakan tersebut karena akan menggusur pemukiman.

Aksi demonstrasi masyarakat Melayu tersebut terkait penggusuran warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau berakhir ricuh. Bentrok antara polisi dan massa pun tak terhindarkan.

Akibat bentrok antara masyarakat Pulau Rempang dan gabungan aparat tersebut, beberapa petugas dilaporkan terluka akibat lemparan batu. Sementara itu, dari pihak warga masih belum diketahui apakah ada korban.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Youtube TVNU

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X