GENMUSLIM.id – Cak Imin tidak terlalu menanggapi serius apa yang dilontarkan Menag terkait memilih ‘Amin’ bid'ah.
Dikutip Genmulism.id tanggal 15 September 2023 dari berbagai sumber, menurut Cak Imin apa yang dikatakan Menag tersebut tidak mempunyai substansi sama sekali, jadi tidak perlu untuk menanggapinya.
Bakal Calon Presiden di Pilpres 2024 Cak Imin menambahkan bahwa apa yang disampaikan Menag memilih ‘Amin’ merupakan bid'ah bentuk dari kebebasan bicara.
“Apa perlu ditanggapi? Nggak ada, nggak ada dan nggak ada substansinya. Nggak ada substansinya. Tidak perlu ditanggapi," kata Cak Imin.
Baca Juga: Ini Tanggapan Cak Imin Terkait Pernyataan Menag: Mas Anies Sama dengan Saya NKRI Harga Mati
"Ya demokrasi kan begitu, kebebasan siapa pun boleh ngomong apa pun. Itu kan pilihan politik. Setiap orang memiliki pilihan politik," imbuhnya kemudian.
Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas candanya saat menjadi pembicara dalam acara orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), di Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Kementerian Agama Jawa Timur, di Jalan Ketintang Surabaya.
Dalam sambutannya, Menag Yaqut di awal dengan nada bercanda menyebut nama Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Diklat Kementerian Agama Amin Suyitno yang juga penyelenggara kegiatan dinamis tersebut.
“Profesor Amin Suyitno... Ini Aminnya tambahan atau sudah lama?.. Soalnya lagi ramai nih Amin... Amin....,”ucap Menag dalam sambutannya.
Baca Juga: Terror Mengeja, Cerpen Cita Nino: Ada Apa Dengan Meja? Mari Sabar Seperti Rasulullah
Menag Yaqut kemudian melanjutkan pidatonya dengan mengatakan bahwa nama Ma'min saat ini sedang ramai diperbincangkan di kalangan politik, menyusul pernyataan pasangan Anis-Imin.
“Saya biasanya panggil pak Yitno ini, bukan pak Amin, jangan-jangan ada nama presiden singkatannya AMIN, tapi saya nggak milih itu pak... (sembari tertawa)... Jelas ya... Kalau masih yang milih itu, bid'ah,” lanjut Menag melanjutkan sambutannya. ***
Usai melontarkan candaan tersebut, Menag disinyalir sedang berpolitik identitas, bahkan Waketum PKB mengatakan bahwa Menag seperti Buzzer saja.
“Kita tahu, Gus Yaqut sudah menjadi pembantu presiden, menjadi pejabat publik yang membidangi agama, akhlak, kepribadian, jadi apa yang disampaikan Pak Menag itu seperti Buzzer,” jelasnya.***