Di sinilah iman seseorang ditentukan apakah hamba tersebut mengikuti perintah Tuhannya atau karena nafsunya semata.
Gus Baha menjelaskan seperti ini sebagai latihan kepada jamaah yang hadir di kajiannya agar dalam melaksanakan kebaikan apapun selalu pikirkan hal tersebut sebagai perintah dari Allah sehingga melakukannya akan lebih ikhlas dan tidak berharap kepada sesama makhluk atas perbuatan baik tersebut.***