GENMUSLIM.id - Dalam kajian Riyadhush Shaalihiin Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri mengungkapkan bahwa ada rasa benci yang melahirkan nikmat, tentu hal ini menarik untuk ditelisik, sebab umumnya rasa benci berujung pada ketidaknyamanan.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menjelaskan bahwa manusia dapat menikmati manisnya iman jika memiliki tiga sifat yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits, yakni:
“Ada tiga hal yang barang siapa ketiganya ada pada dirinya maka dia mendapatkan kelezatan iman (yaitu): Hendaknya Allah dan RasulNya lebih dia cintai daripada selain keduanya, hendaknya dia mencintai seseorang hanya karena Allah, dan hendaknya dia membenci kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allah darinya sebagaimana dia membenci dilemparkan ke dalam neraka.” Muttafa’alaih
Dilansir GENMUSLIM dari kanal Youtube Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri pada Selasa, 5 November 2024, dijelaskan bahwa manusia tidak bisa mencintai keimanan sebagaimana tidak bisa membeci kemaksiatan kecuali mendapat taufik dari Allah SWT, sebab Allah lah yang membuat kita benci terhadap kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan.
Baca Juga: Kecanduan Gawai? Solusi dari Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri: Meninggalkan yang Tidak Bermanfaat
Hal ini merupakan salah satu anugerah dan kenikmatan, oleh sebab itu para ulama dalam tafsirnya menyebutkan bahwa hal ini masuk kepada kesempurnaan, di mana banyak manusia tidak berfikir bahwa nikmat itu dirasakan saat mempunyai rasa benci, tapi bukan benci pada setiap pihak atau seluruh hal tapi pada kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan.
Orang-orang yang mendapat petunjuk, ilmunya benar dan istiqomah dan mendapatkan manisnya iman, dari sini dapat dipahami rasa cinta kepada Allah dan Rasul, cinta kepada pihak lain karena Allah, rasa benci ini menunjukan bahwa lezatnya iman tidak dapat dinikmati kecuali orang yang mempunyai rasa cinta tapi juga rasa benci.
Umumnya manusia hanya mengangkat rasa cinta untuk bahagia, mendapatkan kehidupan yang indah, tapi itu belum cukup.
Oleh sebab itu jika ingin bahagia dan khusyu ketika shalat, berdzikir, puasa, tenang dalam menjalankan hidup, sabar ketika mendapat musibah, dan ridha atas semua takdir Allah, maka di dalam hati harus ada rasa cinta dan benci yang merupakan taufik dari Allah SWT.
Berbicara cinta dan benci surat Al Hujurat ayat 7 Allah berfirman “Dan ketahuilah olehmu bahwa dikalanganmu ada Rasulullah, kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah Menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan, mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.” (Q.S Al Hujurat:7)
Jika hanya mengandalkan kemampuan manusia, saat mencintai atau membenci maka akan salah, karena sering kali yang seharusnya kita cintai justru kita benci, inilah sebab manusia hanya mengandalkan dirinya dan tidak meminta pertolongan kepada Allah.
Seharusnya manusia terus meminta, bertaqarub pada Allah,beribadah dan taat pada Allah dengan doa nya orang beriman “Ya Allah berikanlah aku rasa mencintaMu dan mencintai orang yang mencintaiMu dan mencintai amalan yang mendakatku pada cintaMu” perbanyak minta
pertolongan dan taufik kepada Allah SWT.
Allah yang akan membuat segalanya menjadi mudah, jadi untuk mendapatkan kebahagiaan manusia tidak hanya menjadi pencinta tapi juga harus memiliki rasa benci dan semua rasa ini hanya bisa diberikan oleh Allah serta jangan mengandalkan diri sendiri dalam hal ini.***