Tanda ketiga yang tidak kalah penting adalah konsistensi dalam berkomunikasi dan bersikap.
Ustadz Hanan mengingatkan bahwa komunikasi yang naik turun, datang dan pergi tanpa kejelasan, bukanlah tanda hubungan yang sehat dan konstruktif.
Orang yang benar-benar serius akan menunjukkan konsistensi dan kesungguhan dalam niatnya.
"Kalau dia benar-benar jodoh yang Allah tetapkan, maka dia akan datang dengan cara yang terhormat, melalui jalur yang tepat, dan mendukung kebaikan dalam diri kita," tegas Ustadz Hanan Attaki.
Baca Juga: Kisah Seorang Ibu yang Hidup dengan 600 Kucing Terlantar, Ingin Tau Bagaimana? Yuk Simak Ceritanya
Beliau juga menambahkan bahwa sebelum memutuskan untuk menikah, sangat penting untuk melibatkan perantara yang objektif, baik itu keluarga, guru, atau orang yang dipercaya.
Perantara ini akan membantu menilai secara objektif dan memastikan proses ta'aruf berjalan sesuai syariat.
"Jangan sampai kita memulai sesuatu kebaikan di sisi Allah dengan cara yang Allah tidak suka, karena tidak akan berkah nantinya," tegas beliau mengingatkan.
Ustadz Hanan menyarankan agar para muslimah tidak terlalu agresif dalam hal perjodohan.
Sebaiknya meminta bantuan perantara yang tepat, seperti sahabat terpercaya, keluarga, atau guru yang bisa membantu proses ta'aruf dengan objektif.
Karena ketika seseorang sudah memiliki perasaan, seringkali penilaiannya menjadi tidak objektif.
Beliau mengakhiri penjelasannya dengan mengingatkan bahwa jodoh yang terbaik akan Allah hadirkan dengan cara yang terbaik pula.
Yang terpenting adalah memulai proses dengan cara yang diridhai Allah SWT agar pernikahan yang diharapkan mendapat keberkahan. ***