Beliau mencontohkan Rasulullah SAW yang sering berlomba lari dengan Aisyah RA, bahkan menonton pertunjukan bersama di Masjid Nabawi.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ أَفْضَلَكُمْ خُلُقًا أَحْسَنُكُمْ خُلُقًا لأَهْلِهِ
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya terhadap keluarganya." (HR. Tirmidzi)
Nasihat ini menunjukkan bahwa hiburan dalam rumah tangga bisa menjadi bentuk perhatian dan kasih sayang yang mempererat hubungan suami istri.
Kehangatan kecil seperti makan bersama di luar atau melakukan kegiatan yang menyenangkan bisa menjadi pelembut hati yang kaku dan sensitif.
Dalam salah satu contoh cerita Ustadz Hanan, ia menceritakan tentang Nabi Muhammad SAW yang menghibur Aisyah dengan cara sederhana tapi penuh makna.
Rasulullah tidak hanya berlomba lari dengan istrinya, tetapi juga dengan mesra menemani Aisyah menonton tarian pedang di masjid.
“Pipinya menempel di pipi Rasulullah, bukan sekadar menonton tapi juga menunjukkan keakraban di antara mereka,” jelas Ustadz dengan penuh kekaguman.
Beliau juga mengingatkan bahwa anak sering menjadi pengikat kuat dalam rumah tangga.
Bahkan ketika cinta seolah memudar, keberadaan anak bisa menjadi alasan untuk tetap berjuang dan bertahan.
“Sering kali bukan cinta yang membuat kita bertahan, tapi sesuatu yang kita perjuangkan bersama, dan anak adalah salah satu anugerah yang bisa menguatkan kita.”
Ustadz Hanan pun menyarankan agar istri-istri yang merasa kehilangan arah tidak berhenti berdoa dan berusaha.
Setiap ujian yang dihadapi dalam rumah tangga bisa menjadi jalan menuju hidayah, baik untuk suami, istri, atau keduanya.
Beliau menutup ceramahnya dengan doa, berharap setiap keluarga Muslim dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan bersama. ***