Buya Yahya kemudian menegaskan bahwa salah satu cara mengikis kemunafikan dalam diri adalah dengan ikut membantu mereka yang sedang ditindas, khususnya rakyat Palestina yang telah lama menghadapi penjajahan.
Bersedekah untuk Palestina bukanlah soal jumlah, tetapi tentang niat dan keikhlasan.
Buya Yahya mengingatkan bahwa setiap Muslim harus mampu mengalahkan ego dan kecenderungan untuk hanya memikirkan diri sendiri.
“Jangan pernah tanya apakah donasi kita akan sampai atau tidak, karena tugas kita hanyalah menunaikan kewajiban sebagai Muslim.
Urusan sampai atau tidak, itu biarkan Allah yang mengaturnya,” ungkap Buya Yahya dalam salah satu ceramahnya.
Beliau juga menambahkan bahwa meskipun situasi di Palestina sangat sulit dan kompleks, umat Islam tidak boleh putus asa untuk membantu.
Selain doa, sedekah adalah bentuk nyata dukungan kita kepada mereka yang tengah berjuang.
“Ketika kita mampu bersedekah, bahkan dari sedikit rezeki yang kita miliki, sesungguhnya kita telah membantu diri kita sendiri.
Sedekah itu memurnikan hati, menghilangkan rasa munafik, dan menggantinya dengan keikhlasan serta cinta kepada saudara seiman,” tambahnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa sedekah yang diberikan kepada Palestina tidak hanya akan membantu meringankan penderitaan mereka, tetapi juga menjadi investasi bagi akhirat kita.
Allah menjanjikan balasan berlipat ganda bagi mereka yang bersedekah di jalan-Nya, terlebih lagi kepada orang-orang yang sedang tertindas.
Buya Yahya menegaskan bahwa perjuangan rakyat Palestina adalah perjuangan kita semua sebagai umat Islam.
Maka, ketika kita terlibat, meskipun hanya dengan sedikit sedekah, kita sudah ikut dalam jihad di jalan Allah.