Sikap Orang Tua: Mendampingi
"Ustadz Ridwan itu keren banget, Iho, Bu."
"Memangnya kenapa Ustadz Ridwan?"
Kita bahas saja, tidak apa-apa. Karena kita sedang mendampingi, bukan mengghibah.
"Memangnya kenapa Ustadz Ridwan?"
"Ustadz Ridwan keren banget Bu. Kalau dia mengaji, masya Allah, suaranya itu enak banget. Aku senang banget dengarnya."
"Iya iya Nak... masya Allah."
Seperti itu saja kita menjawabnya.
Baca Juga: Dr Aisah Dahlan Berikan Bocoran Tentang Fitrah dalam Mendidik Anak Laki Laki, Orang Tua Harus Tahu!
Sikap Orang Tua: Hindari Kepanikan
Tidak usah kita tambahkan perkataan yang macam-macam. Tidak usah kita mengatakan, "Hati-hati! Hati-hati! Hati-hati! Ustadz Ridwan itu bukan mahram kamu!"
Sebaiknya hindari kepanikan seperti itu, agar anak remaja kita tetap nyaman dan mau ngobrol dengan kita.
Pada saat anak-anak sudah aqil baligh dan dia bercerita tentang lawan jenisnya, lalu dia mengatakan, "Ih, keren banget sih, aku naksir sama dia."
"Ahmad."
"Alhamdulillah, itu fitrah Nak. Allah memang menciptakan rasa pada perempuan kepada laki-laki, dan laki-laki kepada perempuan. Yang penting adalah kita atur pertemanannya."